Maaf kalau saya salah memberikan masukannya secara terbuka.
Sedikit tentang saya, yang terbaru dan koleksinya. Ingin menulis di kolom komentar takut malah kepanjangan. Mending sekalian nulis singkat.
Sebelum 'heboh' mungkin ada baiknya langsung diklarifikasian ke yang bersangkutan. Alasannya:
1. Registrant Name
Mungkin ini titik krusialnya.
Beberapa webmaster ada yang sengaja mengisi informasi asal-asalan dan ada yang mengisi sesuai dengan KTP mereka. Alasannya, informasi sensitif di registrant ini rawan dikumpulkan (scraping). Jika valid, informasi di WHo Is itu bisa dijual. Mungkin bisa dijual ke tukang penawaran kartu kredit atau asuransi. Valid tidaknya tergantung seberapa penting domain itu.
Kalau mau menyembunyikan diri total, pemilik bisa pakai fasilitas WhoIsGuard untuk menghindari scraping. Fasilitas WhoIsGuard hanya 100 ribuan per tahun. Hampir seharga domain.
Mangkanya dalam kaidah google spam, halaman kontak itu wajib ada di setiap halaman situs atau blog. Agar mudah mengontak admin blog/situs jika dia menggunakan fasilitas WHoIsGuard privacy.
Beberapa domain yang saya miliki, ada yang infromasinya valid ada yang tidak.
2. Penamaan Surel ****kriting et **** .com
Ini juga mudah "diatur'. Hal yang dipermasalahkan adalah kenapa pakai nama 'aneh'. Lebih tepatnya silakan tanyakan ke orangnya.
Agar berbaik sangka, mungkin DA itu adalah UDA (Kakak). Untuk JJAL, mungkin JJulfikar, JJaipul. Sebuah nama saat panggilan kecil di lingkungan keluarga. Si JJaipul Kriting.
Solusi:
Jika situs tersebut melanggar tata tertib Republik ini, tinggal laporkan ke "Internet Cepat Buat Apa?" eh salah ke Kemkominfo aduankonten et depkominfo.go.id.
Jika situs itu melanggar tata tertib google (penguasa jalan raya dunia maya), tinggal laporkan ke google dot com/webmasters/tools/spamreportform.
Tinggal tunggu 2 keputusan hakim lokal dan internasional ini saja. Jika benar, situs itu akan tenggelam hilang dan akan timbul 1.000 situs lain.
===
Saya pribadi saat membaca tulisan ini jadi teringat sanak saudara di kampung, Bukit Tinggi-Sungaipuar. Mungkin faktor ini yang mendorong saya menulis ini. Mohon untuk tidak dikaitkan dengan ranah politik yah.
Mohon maaf Jika dalam tulisan ini saya salah. Itu murni karena kesalahan dan kebodohan saya.
Salam Kenal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H