Mohon tunggu...
Ridha Harwan
Ridha Harwan Mohon Tunggu... wiraswasta -

Linguistik dan terjemahan, Bandung. https://tarjiem.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sepertinya Saat Ini, Ini adalah Bahasa Kalbunya Para Kompasianer

11 Oktober 2015   14:36 Diperbarui: 11 Oktober 2015   15:13 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai semuanya, perkenalkan nama saya sudah sesuai dengan foto yang ada di profil saya.

Saya tergelitik ingin menulis 30 menit untuk tulisan ini. Gak mau berlama-lama.

Tulisan ini awalnya lantaran saya membaca sebuah judul tulisan yang menjadi tajuk utama (Headline) di halaman depan kompasiana.com. Judul tulisannya "GT atau Masalah Pribadi ?"

[caption caption="Sebenarnya ente berperang melawan siapa sih?"][/caption]

Yang bikin saya penasaran dan membuka judul tulisan itu (mengklik) adalah arti istilah GT itu sendiri. Jelas, tulisan yang menjadi tajuk utama di halaman depan kompas(iana) ini adalah tulisan terpilih. Entah oleh sistem atau oleh orang. Pengurus kompasiana tentu tidak semabarang-sembarang memasukkan tulisan untuk ditempatkan ke bagian tajuk utama.

Nah yang jadi pertanyaanya. Begitu saya masuk ke dalam tulisan itu, saya langsung mencari apa itu arti GT. Bagi saya yang masa kecilnya sudah ada permainan Playstation, tentu arti dari GT itu adalah Grand Turismo. Sebuah permainan balap mobil yang cukup fenomenal di periode kanak-kanak saya.

Begitu saya mencari di penjelajah saya dengan ctrl+f dengan mengetik "GT", di dalam tulisan tersebut tidak ada apa itu arti GT.

"Aduh apa ini arti GT. Bikin penasaran aja."

Lalu begitu saya menekan 'enter' ke tiga kalinya, barulah pencarian GT masuk ke bagian komentar. Setelah saya membuka "More Stories" seluruhnya. Ternyata, walau tidak didefinisikan oleh sang penulis sendiri, tapi arti GT saya temukan di komentator. Berikut diikuti dengan istilah PK.

Awalnya arti PK itu saya kira PK itu adalah P3n#4h4t K#laM#n.

GT Pada Hari Minggu Siang Ini Adalah Bahasa Kalbunya Para Kompasiana

Pantas saja beberapa hari lalu, bersamaan dengan hari artikel saya terbit, PakDe Tjipta menulis tentang keberagaman dalam keluarganya. Ternyata arah tulisannya mengarah ke sana.

Setelah artikel PakDe Tjipta terbit, muncullah artikel 'foto tante-tante'. Artikel ini masih menjadi "tren di google" nomor 2 pada saat saya menulis ini. Sepertinya sudah 3-4 hari. Tampaknya masih panjang 'cerita malam pertama'.

Ada 47 orang nilai yang diberikan dalam tulisan ini dan 31 komentar hadir di sini. Untuk ukuran standar kompasiana, ini sudah banyak. Namun begitu saya melihat konversi pembagiannya ke media sosial, tidak banyak, hanya ada 2 twitter dan 2 facebok. Tidak banyak, cenderung nol malah.

Nah jelas kan, ini benar-benar bahasa kalbunya para kompasiana.

Coba bandingkan dengan artikel Tante Liza, sebagai awal pangkal hebohnya si GT, lihat konversi pembagian ke facebook dan twitter. Facebook mendapatkan nilai 1.589 dan twitter 45 tweet. Efek viralnya jelas, jumlah pembacanya bertambah dan mendapatkan nilai tertinggi di google. Masih kalah jauh dengan 'cerita malam pertama'.

Bahasa Kalbunya Sudah Dulu Yah

Sudah dulu ah. Sebenarnya saya mau membuat tulisan mengenai bahasa kalbu para kompasiana yang bukan sesaat seperti saat ini. Sebenarnya di kompasiana ada bahasa kalbu sendiri. Tapi mungkin tidak untuk saat ini saya tulisakan. Kalau penasaran, sebagaimananya saya mencari arti GT, lihat petunjuknya di sini.

Dari pada ramai membahas GT, saya lebih enak membaca tentang berita gembira pergerakan rupiah. , dimana tulisannya sama-sama menjadi tajuk utama dengan tema GT. Semoga beliau (Pak Alan) menulis kabar baik minggu soal rupiah yang bersahaja.

Karena saya cinta Indonesia.

Salam

Ridha Harwan

https://tarjiem.com/

Maaf kalau banyak typo (salh keitk). Ada yang mau memperbaiki?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun