Ilustrasi: Sumber 1
Tulisan ini saya tulis bersamaan dengan deru suara motor, klakson sepeda motor, raungan sirine, gema bunyi himne para pendukung yang terdengar dari kamar saya yang berlokasi di jl. Suprtman atau jl. Suci samping Masjid Pusdai Bandung pada hari minggu siang hari setelah waktu zuhur.
Jumat malam lalu, 7 November 2014, merupakan saksi dimana Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung (Persib) berhasil menjadi juara setelah menang adu penalti melawan Persipura Jayapura (Persatuan Sepak Bola Indonesia Jayapura) di Stadion Jaka Baring Palembang, Pulau Sumatera. Sebuah kompetisi sepakbola yang memiliki mitos, belum ada yang berhasil menjadi juara berturut-turut di ISL (Indonesia Super League).
Saya tidak menyangka kalau raungan sepeda motor, euforia kegembiraan para pendukung pemenang liga ISL 2014 ini akan berlanjut hingga hari minggu sampai siang hari, entah kalau sampai malam ini. Jumat magrib saat saya pulang dari acara Tanoto Foundation di UPI, saya tidak menyangka kalau saya akan terjebak naik motor di atas Jembatan Layang Pasupati bersama para pendukung Persib. Pantas saja saat acara Tonoto Foundation itu, beberapa kali pembawa acara menyebutkan final lomba sepak bola yang akan diselenggarakan malam itu.
Mungkin ada sekitar 15-20 menit saya terjebak di atas jembatan layang, tidak terbayangkan kalau mereka yang naik mobil, entah berapa lama terjebak. Setelah tiba di tempat, tidak lama kemudian saya mendengar gema teriakan “Goll !!!” di luar kosan saya. Hanya berselang kurang dari 1 jam, mulailah jalanan sekitar pukul 9 malam hari Jumat, mulai terdengar raungan sepeda motor dan lengkingan klakson diikuti himne lagu euforia bersama terompetnya. Mirip seperti tahun baru, ada arak-arakan gitu.
Saya tidak ingin keluar, karena mendengar lengkingan suara yang terdengar jelas hingga kamar saya saja, itu cukup membuat telinga ramai akan suara itu. Saya rasa kegembiraan euforia ini hanya berakhir hingga hari jumat malam itu saja, ternyata, hari Sabtu siang berlangsung juga mulai dari siang hari dan malam hari dan mungkin puncaknya hari minggu siang ini.
[caption id="" align="aligncenter" width="403" caption="#BotakDay Pak Ridwan Kamil twitter @novan_tristan"]
Ada yang pernah ke Bandung hari Minggu pagi keluar dari Pintu Tol Pasteur lalu melewati jembatan layang Pasupati turun di gedung sate atau Lapangan Gasibu? Bagaimana rasanya? Saya pernah mendengar saudara saya terjebak di mobil selama 3 jam terdiam di atas Jembatan Layang Pasupati, karena hari Minggu pagi itu ada pasar rakyat di Lapangan Gasibu.
Dengan berlanjutnya euforia di hari minggu ini, maka lengkap sudah ‘penderitaan’ masyarakat umum yang akan menggunakan dan melalui jalan-jalan protokol di sekitar kantor gubernur atau mungkin di sekitaran Kota Bandung. Macet.
Selamat bagi Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung, sebagai juara ISL 2014 ini. Untuk Persipura, saudara kita yang jauh jaraknya mungkin lebih dari 2 kali panjang pulau Jawa, lebih dari 2.000 Km, 2 jam lebih awal waktunya dari wib, terus semangat. Saya begitu kangen dengan teman-temen saya yang pernah saya temui pada saat saya pernah di Pulau Bali. Saya salut bagi mereka yang telah merantau ke Tanah Parahyangan ini, karena mereka harus pandai berkolaborasi dengan ragam tindak-tutur masyarakat di sini.
ISL tidak akan dimenangkan tanpa persatuan antar para pemainnya, begitu juga dengan Indonesia. Republik ini akan juara di mata dunia saat kita semua bersatu tanpa melihat dari golongan mana saudara kita sesama bangsa ini dengan menghindari politik adu domba.
Seperti kata Presiden kita yang baru saat pidato perdananya,
“MERDEKA !!!”
Berita lain dari kompasiana:
- Sumber 1: Selamat atas #PersibJuara
- Sumber 2: Menikmati macet dengan Salam Bahagia ala Bobotoh Persib
- Terus berjuang Persipura dan Perjuangan yang Luar Biasa
- Adanya insiden Bus Bobotoh Hancur Dilempari Jakmania
- Sampah saat Persib Juara, Aing Moal Ngaruntah!
Update 15:46 WIB Telah terjadi macet total di jl. Suci. Walaupun diguyur hujan, suasana tetap macet dengan alunan knalpot kendaraan. Saya sarankan hindari jalan yang mau ke arah Gedung Sate atau disekitarnya (radius 1-2 km), karena katanya massa semuanya akan menuju ke sana. [caption id="" align="aligncenter" width="451" caption="Massa berkumpul di lapangan Gasibu atau Gedung Sate twitter @fauzantulus"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="Saking macetnya, Pak Aher naik sepeda motor twitter @akiawan"]
- Ibu Susi yang Jago Bahasa Inggris dan Tanpa Penerjemah
- Penerjemah Inggris Indonesia Antara Jokowi dan Bos Facebook
- Salah Seorang Penerjemah Saat Pelantikan Presiden Joko Widodo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H