Mohon tunggu...
Tariza Putri D1
Tariza Putri D1 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas muhammadiya mataram

Menari dance

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar

12 Juni 2024   21:21 Diperbarui: 12 Juni 2024   21:33 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tujuan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar

Di Sekolah Dasar, pelaksanaan program bimbingan berkaitan dengan enam aspek yang idealnya dapat terpenuhi (Winkel, 1997: 160-161) yaitu: Sebagai penjabaran dari tujuan pendidikan nasional bahwa pendidikan dasar memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah. Dalam Kurikulum Pendidikan Dasar, Landasan, Program dan Pengembangan, pemberian bekal di SD lebih dikongkretkan sebagai "memberikan bekal kemampuan dasar Baca-Tulis-Hitung, pengetahuan dan ketrampilan dasar yang bermanfaat bagi peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangannya serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan di SMP".

Kebutuhan pada anak sekolah, yang terutama berkisar antara kebutuhan mendapatkan kasih sayang dan perhatian, menerima pengakuan terhadap dorongan untuk memajukan perkembangan kognitifnya serta memperoleh pengakuan dan terman sebaya. Tugas-tugas perkembangan yang dihadapi oleh peserta didik adalah, antara lain mengatur beraneka kegiatan belajarnya dengan bersikap tanggungjawab, bertingkah laku dengan cara yang dapat diterima oleh keluarga dan teman-teman sebayanya, cepat mengembangkan bekal kemampuan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung, mengembangkan kesadaran moral berdasarkan nilai-nilai kehidupan dengan membentuk kata hati. Beban yang harus dipikul oleh peserta didik di sekolah adalah mendalami bahan kajian dan pelajaran tentang Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, bahasa Indonesia, membaca dan menulis. Matematika (termasuk berhitung), Sains atau IPA, IPS, Seni Budaya dan Ketrampilan, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan serta berbagai muatan lokal seperti Bahasa Daerah, Bahasa Inggris dan lain sebagainya. Di samping itu sekolah menyelenggarakan sejumlah kegiatan ekstrakurikuler, berupa kegiatan pengayaan, kegiatan perbaikan serta kegiatan untuk lebih memantapkan kepribadian seperti kepramukaan dan berbagai jenis olahraga.

Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar

Pelayanan dan bimbingan konseling di SD mengacu pada perkembangan peserta didik SD yang tengah beradaptasi dengan lingkungan yang lebih luas dan belajar sosialisasi denganan mengenal berbagai aturan, nilai dan norma-norma. Materi bimbingan dan konseling di SD termuat dalam empat bidang bimbingan, yaitu bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karier. Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan konseling membantu peserta didik menemukan dan memahami, serta mengembangkan pribadi yang beriman dan baertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, aktif, serta sehat jasmani dan rohani. Dalam bidang bimbingan sosial, pelayanan bimbingan dan konseling membantu peserta didik dalam proses sosialisasi untuk mengenal serta berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi pekerti lihur dan rasa tanggung jawab.

Dalam bimbingan belajar, pelayanan bimbingan dan konseling membantu peserta didik untuk mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan, serta menyiapkannya untuk melanjutkan. pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. Dalam bidang karier, pelayanan bimbingan dan konseling membantu peserta didik mengenali dam mulai mengarahkan diri untuk karier masa depan.

Jenis-Jenis Pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah dasar meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan/penyaluran, pembelajaran, perseorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok.

Prinsip Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar

Prinsip merupakan paduan hasil kegiatan teoretik dan telaah lapangan yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan (Prayitno, 1997:219). Berikut ini prinsip-prinsip bimbingan konseling yang diramu dari sejumlah sumber:

Sikap dan tingkah laku seseorang sebagai pencerminan dari segala kejiwaannya adakah unik dan khas. Keunikan ini memberikan ciri atau merupakan aspek kepribadian seseorang. Prinsip bimbingan adalah memperhatikan keunikan, sikap dan tingkah laku seseorang, dalam memberikan layanan perlu menggunakan cara- cara yang sesuai atau tepat.

Tiap individu mempunyai perbedaan serta mempunyai berbagai kebutuhan. Oleh karenanya dalam memberikan bimbingan agar dapat efektif perlu memilih teknik- teknik yang sesuai dengan perbedaan dan berbagai kebutuhan individu. Bimbingan pada prinsipnya diarahkan pada suatu bantuan yang pada akhirnya

orang yang dibantu mampu menghadapi dan mengatasi kesulitannya sendiri. Dalam suatu proses bimbingan orang yang dibimbing harus aktif mempunyai bayak inisiatif. Sehingga proses bimbingan pada prinsipnya berpusat pada orang yang dibimbing.

Prinsip referal atau pelimpahan dalam bimbingan perlu dilakukan. Ini terjadi apabila ternyata masalah yang timbul tidak dapat diselesaikan oleh sekolah (petugas bimbingan). Untuk menangani masalah tersebut perlu diserahkan kepada petugas atau lembaga lain yang lebih ahli. Pada tahap awal dalam bimbingan pada prinsipnya dimulai dengan kegiatan identifikasi kebutuhan dan kesulitan-kesulitan yang dialami individu yang dibimbing.

Proses bimbingan pada prinsipnya dilaksanakan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan yang dibimbing serta kondisi lingkungan masyarakatnya.

Program bimbingan dan konseling di sekolah harus sejalan dengan program pendidikan pada sekolah yang bersangkutan. Hal ini merupakan keharusan karena usaha bimbingan mempunyai peran untuk memperlancar jalannya proses pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan.

Dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah hendaklah dipimpin oleh seorang petugas yang benar-benar memiliki keahlian dalam bidang bimbingan. Di samping itu ia mempunyai kesanggupan bekerja sama dengan petugas-petugas lain yang terlibat.

Program bimbingan dan konseling di sekolah hendaknya senantiasa diadakan penilaian secara teratur. Maksud penilaian ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan program bimbingan. Prinsip ini sebagai tahap evaluasi dalam layanan bimbingan konseling nampaknya masih sering dilupakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun