Mohon tunggu...
Tarisha Terrestem
Tarisha Terrestem Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lahir dan besar di Bandung, tengah menempuh pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Minat dan Bakat terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik

29 Oktober 2023   09:46 Diperbarui: 31 Oktober 2023   17:19 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memenuhi Nilai UTS PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

Dosen Pengampu Nadia Aulia Nadhirah, M.Pd.
Tiara Iskandar Pratiwi, S.Pd.

Pendidikan adalah proses manusia dalam mencapai perubahan dalam aspek kepribadian. Pendidikan juga dapat menjadi wadah dan proses pengembangan karakter hingga pengembangan potensi yang dimiliki. Pendidikan tidak akan luput dari yang namanya pendidik dan peserta didik. Peserta didik diharapkan dapat mengembangkan potensinya melalui pendidikan atau pengajaran yang dilakukan oleh pendidik. Potensi tersebut ialah minat dan bakat. Dalam prosesnya, pendidik harus memberikan motivasi yang mendorong peserta didik terus berkembang. Ketika peserta didik dan pendidik telah mengetahui minat dan bakatnya, maka motivasi belajarnya akan terus bertambah, begitu pula dengan hasil belajarnya yang akan terus naik.


Minat adalah sebuah perasaan ketertarikan seorang individu pada sesuatu. Dalam konteks pendidikan dan pengajaran, minat dapat membantu peserta didik dalam mengetahui seberapa besar ia berambisi pada cita-citanya. Adanya minat pada peserta didik dapat memberikan kepuasan tersendiri, karena siswa cenderung terus mengulang hal yang menjadi minatnya. Sementara itu, bakat dalam konteks pendidikan adalah kemampuan yang sudah ada sejak lahir dan terus dikembangkan, contohnya menulis. Ketika peserta didik memiliki bakat menulis, lalu ia tidak mengasah bakat tersebut, maka bakat dan keahlian yang ia miliki akan hilang sedikit demi sedikit. Stimulus yang baik akan memunculkan minat dan bakat yang peserta didik miliki. Oleh karena itu, pendidik berperan penting dalam mengembangkan minat bakat peserta didik.

Pendidik dan peserta didik perlu mengetahui seberapa besar peran dan pengaruh minat bakat terhadap motivasi dan hasil belajar peserta didik akan membuat peserta didik tidak mengoptimalkan potensi dan ambisinya untuk terus belajar mengikuti hal yang ia inginkan atau sukai. Ketika peserta didik tidak mengetahui potensi dan keinginannya, ia tidak akan memiliki motivasi yang besar dalam pembelajaran. motivasi adalah keadaan yang muncul dari dalam diri seorang individu untuk melakukan atau mengendalikannya dalam mencapai hasil yang ia inginkan. Hal tersebut tentu berpengaruh pada hasil belajar peserta didik. Peserta didik tanpa minat dan bakat tidak akan merasakan kesenangan dalam setiap pembelajaran karena ia tidak tahu dimana potensinya. Kemudian, pembelajaran dapat diartikan sebagai proses seorang individu untuk mengubah perilaku hingga pola pikirnya menjadi sebuah pengalaman. Kenyataannya, banyak siswa saat ini yang kurang tertarik pada  mata pelajaran tertentu karena kurangnya peran guru dalam mengembangkan minat siswa. Pelayanan  guru yang luar biasa dalam mengembangkan bakat dan minat siswa. Hal ini tidak boleh dibiarkan  karena dapat merugikan siswa. Oleh karena itu, kebutuhan akan guru  dan siswa  berbakat di sekolah sangat besar.

Minat berperan penting dalam kegiatan belajar mengajar karena akan mempengaruhi seberapa besar peserta didik tersebut mau belajar lebih tekun pada suatu topik tertentu. Seseorang dapat memunculkan minatnya ketika ia terdorong oleh kebutuhan fisik dan mentalnya, minat dapat muncul karena motif sosial dimana seorang individu membutuhkan apresiasi atau penghargaan, minat juga dapat muncul oleh seringnya ia menaruh perhatian terhadap sesuatu yang ia kerjakan. Minat tidak dimiliki peserta didik pada seluruh topik pembelajaran, tetapi semua peserta didik tentu memiliki minat pada satu topik pembelajaran. Misalnya, Anto memiliki minat yang rendah terhadap mata pelajaran Matematik, tetapi Anto memiliki minat yang tinggi terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia. Artinya, Anto Memiliki minat pada bidang bahasa. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi minat, yaitu: (1) Faktor internal, faktor yang dipengaruhi oleh diri sendiri ; dan (2) faktor eksternal, yaitu faktor yang dipengaruhi oleh lingkungan. Minat menurut Crow dan Crow menjelaskan terdapat tiga aspek minat pada manusia, yang pertama adalah dorongan dari diri sendiri untuk memenuhi keinginan diri untuk melakukan sesuatu. Kedua, kebutuh untuk menjadi manusia yang dapat bersosialiasi dengan lingkungannya. Kedua, perasaan individu pada hal yang tengah ia kerjakan. motivasi adalah keadaan yang muncul dari dalam diri seorang individu untuk melakukan atau mengendalikannya dalam mencapai hasil yang ia inginkan.  

Bakat menurut William (dalam Sumardi Suryabata, 2010) adalah kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu tugas tanpa bergantung pada latihan. Bakat adalah keunggulan atau kualitas individu untuk mengembangkan kemampuan yang sudah ada sejak ia lahir. Bakat adalah suatu keadaan dimana peserta didik merespons kemahiran yang mereka miliki dan untuk dikembangkan. Pendidik akan memberikan stimulus agar peserta didik dapat mengembangkan potensinya. Bakat muncul ketika terdapat pertemuan antara karakteristik pribadi dengan kesempatan belajar. Bakat juga dapat diartikan sebagai kemampuan individu dalam menerima ilmu atau keterampilan. Kemampuan ini didapat dari proses yang bertahap. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi besarnya bakat yang dimiliki, pertama, faktor internal dimana faktor ini muncul dari diri sendiri tanpa adanya paksaan dari diri orang lain. Misalkanya seorang peserta didik dikatakan tidak berbakat pada bidang matematik ketika ia merasa kurang merasa minat karena sulit dipikirkan sekeras apapun ia mencoba dan berlatih. Kedua, faktor eksternal yaitu faktor yang muncul dari lingkungan peserta didik. Faktor ini biasanya didukung oleh adanya kehadiran dan motivasi dari orang tua untuk terus mendukung anaknya.

Pembelajaran yang baik menciptakan hasil belajar yang juga baik.  Pembelajaran berasal dari kata belajar yaitu proses belajar yang berperan penting dalam perubahan manusia. Baik dalam aspek kebiasaan, keyakinan, sikap, dan bertambahnya pengetahuan. Belajar memiliki tiga unsur utama, yaitu belajar adalah berubahnya tingkah laku, belajar adalah proses yang diarahkan pada tujuan, dan belajar adalah perubahan kepribadian. Potensi dapat dikembangkan melalui pembelajaran. Belajar adalah proses melakukan suatu proses untuk menambah pengetahuan dan mencapai hasil tertentu. Dalam hal ini pembelajaran mempunyai tujuan. Tujuan umum penelitian adalah hasil belajar mahasiswa setelah menyelesaikan mata kuliah, dan dituangkan dalam pernyataan bersama. Kemudian untuk menunjukkan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran secara umum  dapat dilihat dari tercapainya tujuan yang lebih khusus (Sardiman 2007: 69).  

Terdapat banyak penelitian yang berhasil menjelaskan seberapa besar minat dan bakat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dalam salah satu penelitian yang dilakukan oleh Setiawan, A., Nugroho, W., & Widyaningtyas, D. (2022). Pengaruh Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 1 Gamping. Penelitian tersebut menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian korelasi. Instrumen pengambilan data pada penelitian ini menggunakan lembar observasi, angket dan tes. Hasil penelitian menunjukan bahwa minat dan hasil belajar peserta didik kelas VI SDN 1 Gamping berada pada kategori sedang dengan persentase 42%. Sementara itu, besar pengaruhnya menginjak angka persentase 78,5%. Dapat disimpulkan dalam penelitian tersebut terdapat huhungan saling mempengaruhi antara minat belajar dan hasil belajar siswa kelas VI SDN 1 Gamping.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa penting bagi pendidik dan peserta didik untuk mengetahui minat dan bakat masing-masing. Dengan begitu, pendidik dapat mengetahui metode apa yang dapat dilakukan untuk terus mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik tersebut. Selain itu, adanya minat bakat dapat meningkatkan motivasi belajar karena dalam munculnya minat bakat, kepuasan tersendiri peserta didik untuk terus belajar hal yang ia minati akan terus berkembang. Peran minat bakat sangat berpengaruh terhadap motivasi dan hasil belajar peserta didik, karena adanya minat bakat dengan pendidik sebagai fasilitator yang menggunakan metode yang tepat untuk mengembangkan potensinya akan membuat peserta didik mau untuk terus belajar dan mengembangan potensinya. Dengan begitu, peserta didik tidak akan merasa jenuh dalam proses pembelajaran, hal tersebt akan merubah hasil pembelajaran atau prestasi peserta didik lalu ia akan semakin termotivasi untuk belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun