Mohon tunggu...
Tarisha Rizkya Luvy
Tarisha Rizkya Luvy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sjech M Djamil Djambek Bukittinggi

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Bermakna dari Sudut Pandang Dewi Sartika: Pandangan tentangg Konsep, Objek dan Tujuan Pendidikan

27 November 2023   10:11 Diperbarui: 27 November 2023   10:17 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesimpulan

Raden Dewi Sartika merupakan salah satu pahlawan dari Jawa Barat yang gigih dalam memperjuangkan kemajuan pendidikan perempuan. Bagi beliau, pendidikan perempuan memiliki nilai yang sangat penting, karena perempuan memainkan peran kunci dalam membentuk generasi yang kuat. Dewi Sartika percaya bahwa melalui pendidikan, perempuan dapat menjadi pondasi utama dalam membangun anak-anak yang sehat secara fisik, psikis, beretika, berintelektual, dan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan mereka di masa depan.

Meskipun pada masanya perempuan dianggap memiliki posisi "kedua," Dewi Sartika memiliki pandangan jauh ke depan tentang pentingnya pendidikan perempuan. Bagi beliau, pendidikan bukan hanya sebagai alat, tetapi juga sebagai sarana untuk mengubah dan memajukan segala aspek kehidupan ke arah yang lebih baik, terutama dalam konteks pendidikan anak-anak.

Dalam pemikirannya, Dewi Sartika menekankan pentingnya peran guru sebagai teladan dalam proses pendidikan. Pemikirannya ini terkait dengan keyakinannya bahwa metode terbaik dalam mendidik adalah melalui contoh yang diberikan oleh para guru. Gerakan feminis yang diinisiasi oleh Dewi Sartika pada zamannya dapat dianggap sebagai langkah revolusioner, karena berhasil menantang norma-norma yang menganggap tidak biasa peran perempuan pada waktu itu.

Pemikiran Dewi Sartika tentang pendidikan perempuan tetap relevan hingga masa kini. Konsepnya bahwa perempuan harus memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk menghadapi kehidupan sehari-hari sejalan dengan nilai-nilai yang dihargai dalam masyarakat modern. Secara keseluruhan, Dewi Sartika dapat dianggap sebagai seorang pemikir, aktivis, dan feminis yang memiliki pandangan yang progresif untuk kemajuan bangsanya, khususnya dalam konteks pendidikan perempuan.

Daftar Pustaka

Abidin, Z. (2017). Kesetaraan Gender Dan Emansipasi Perempuan Dalam Pendidikan Islam. Tarbawiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, 12, no. 1, 1--17.

Darmawijaya, E. (2015). POLIGAMI DALAM HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF (Tinjauan Hukum Keluarga Turki, Tunisia Dan Indonesia). Tarbawiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, 1, no. 1.

 Ibrahim, T. (2018). Manajemen 'Sekolah Kaoetamaan Istri' Raden Dewi Sartika Dalam Meningkatkan Keterampilan Kaum Wanita Sunda. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Al-Idarah, 3 no. 1, 315. http://www.ejurnalstitpringsewu.ac.id/index.php/JMPI /article/view/35

 Kuntowijoyo. (2018). Pengantar Ilmu Sejarah 1st ed. Tiara Wacana. Narasi, T. (2005). 100 Tokoh Yang Mengubah Indonesia. 1st ed. Vol. 27. Penerbit Narasi. Naseer, R., & Sulasman. (2018).

Perkembangan Komunitas Arab Di Indonesia: Studi Kasus Perkampungan Masyarakat Arab Di Pekojan Jakarta Barat Pada Tahun 1950-2018. Historia Madania, 15, no. 29, 252.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun