Tembalang, Semarang (14/12/22). Air Susu Ibu (ASI) merupakan asupan utama dan terbaik bagi bayi, terutama bayi baru lahir maupun pada 6 bulan pertama kehidupannya. Pemberian ASI yang tidak optimal pada bayi mengakibatkan kurang terpenuhinya asupan gizi, sehingga meningkatkan risiko terjadinya stunting di masa mendatang. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam pemberian ASI adalah cara menyusui yang baik dan benar. Dalam hal ini posisi menyusui dan pelekatan yang tepat perlu diperhatikan agar ASI yang diberikan kepada anak dapat optimal.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh mahasiswa peserta program MBKM FKM Undip 2022 di Kelurahan Padangsari, Semarang ditemukan masalah kesehatan stunting yang cukup tinggi yakni sebesar 19 kasus stunting pada bayi dan balita per Oktober 2022.Â
Dari hasil survei observasi lapangan dan wawancara pada kader kesehatan maupun ibu bayi dan balita di Kelurahan Padangsari, masih ditemukan rendahnya pengetahuan ibu mengenai cara dan teknik menyusui yang tepat.Â
Beberapa dari mereka mengaku pernah mengalami permasalahan dalam menyusui, seperti putting lecet dan ASI yang sulit keluar. Selain itu, pada fase kehamilan anak kedua juga tidak dilakukan pengulangan materi mengenai teknik dan cara menyusui yang tepat karena merasa sudah berpengalaman pada fase menyusui anak yang pertama.
Mengingat tingginya kasus stunting di Kelurahan Padangsari, Semarang dan rendahnya pengetahuan ibu mengenai teknik dan cara menyusui, mahasiswa peserta MBKM FKM Undip 2022 menyelenggarakan program penyuluhan mengenai tatacara perlekatan dan posisi pemberian ASI. Program Penyuluhan Tatacara Perlekatan dan Posisi Pemberian ASI yang Benar dilakukan dengan tujuan untuk mengedukasi mengenai tatacara perlekatan dan posis pemberian ASI yang baik dan benar menggunakan media leaflet.
Program kerja Penyuluhan Tatacara Perlekatan dan Posisi Pemberian ASI yang Benar dilaksanakan dengan 5 sasaran yang terdiri dari 2 ibu hamil dan 3 ibu bayi yang terdapat di Posyandu Flamboyan dan Posyandu Dahlia di Kelurahan Padangsari. Pelaksanaan program kerja ini dilakukan di lingkup kerja Posyandu Dahlia dan Posyandu Flamboyan secara door to door maupun face to face pada saat kunjungan posyandu pada tanggal 14-17 Desember 2022. Pelaksanaan ini diawali dengan pembagian pre-test kepada kelompok sasaran dan selanjutnya dilakukan penyuluhan mengenai tatacara perlekatan dan posisi pemberian ASI pada kelompok sasaran, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan pemberian kuesioner post-test.
Berdasarkan hasil pre-test yang diberikan kepada 5 orang sasaran diperoleh nilai rata-rata pre-test sebesar 3. Nilai pre-test ini digunakan untuk mengetahui nilai pengetahuan ibu mengenai cara menyusui yang benar (posisi dan perlekatan saat menyusui). Setelah kegiatan penyuluhan diberikan post-test dengan soal yang sama dengan soal pre-test dan diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,2. Berdasarkan hasil tersebut terlihat adanya peningkatan pengetahuan jika dilihat dari kenaikan pre-test dan post-test yang diberikan. Adanya peningkatan pengetahuan ini diharapkan dapat menjadi dasar agar para ibu mengetahui cara pemberian ASI yang baik dan benar sehingga ibu dapat memberikan ASI yang optimal.
Penulis : Tarisca Rahmatika/5-Gizi Kesehatan Masyarakat
Kelompok MBKM : Kelompok 1-Puskesmas Padangsari
Dosen Pembimbing :
- Dr. Cahya Tri Purnami S.KM., M.Kes.
- Aditya Kusumawati S.KM., M.Kes.
- Eka Yunila Fatmasari S.KM., M.Kes.