1.    Pemilihan Lokasi Penelitian
Peneliti memilih suatu kelompok atau komunitas untuk diteliti. Lokasi penlitian ini bisa berupa desa, kota, atau bahkan kelompok dengan kepentingan atau karakteristik tetntu, seperti kelompok pekerja, mahasiswa, atau  kelompok etnis tertentu.
2. Â Â Â Pengumpulan Data
 Peneliti menghabiskan waktu di lapangan untuk mengamati dan berinteraksi dengan anggota komunitas yang di teliti. Pengumpulan data bisa dilakukan melalui wawancara informal atau formal, observasi langsung, serta dengan mengumpulkan dokumen atau artefak budaya dengan relevan.
3. Â Â Â Â Analisis Data
      Setelah data terkumpul, peneliti akan menganalisisnya untuk menemukan pola-  pola sosial, nilai, dan makna yang terkandung dalam kehidupan komunitas tersebut. Analisis ini seringkali bersifat induktif, yaitu oeneliti menarik kesimpulan dari data yang ada tanpa mengandalkan teori sebelumnya.
4. Â Â Â Penulisan Laporan Etnografi
     Setelah penelitian selesai, peneliti menyusun laporan etnografi yang mendeskripsikan temuan-temuan yang ditemukan di lapangan. Laporan ini tidak hanya mencakup data, tetapi juga refleksi pribadi peneiti tentang proses penelitian dan pengalamannya.
Contoh Penerapan Etnografi
Salah satu contoh penerapan etnografi yang terkenal adalah penelitian yang dilakukan oleh Clifford Geertz dalam bukunya yang berjudul TheInterpretation of Cultures. Dalam penelitiannya, Geertz mengamati masyarakat Bali dan melakukan nalisis terhadap pertunjukan "topeng" (seni pertunjukan Bali). Ia tidak hayna melihat pertunjukan tersebut dari segi sosial, tetapi juga menginterpretasikan simbol-simbol budaya yang ada di dalamnnya.
Selain itu, penelitian etnografi juga telah banyak diterapkan dalam penelitian etnisitas, gender, pekerjaan, dan bahkan masalah sosial seperti kemiskinan dan kekerasan. Dlama banyak kasus, etnografi memberi wawasan mendalam tentang bagaimana budaya dan struktur sosial mempengaruhi kehidupan individu dalam masyarakat.