Bertitik tolak pada pendapat Barthes makna denotasi atau makna sebenarnya dari sebuah kata. Oleh karena itu, untuk mengetahui makna denotasi kata-kata yang terdapat dalam lirik lagu “Interaksi", dilakukan dengan merujuk makna tersurat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). KBBI dijadikan rujukan karena kata-kata yang digunakan dalam lirik lagu itu termasuk dalam kosakata bahasa Indonesia, sehingga kemungkinan diperoleh penjelasan tentang makna sebuah kata cukup besar.
Dalam lirik lagu “Interaksi” ada beberapa kata, frase, atau kalimat yang perlu diketahui makna denotasinya, misalnya kata cinta, bidik, oase sendu, dan “ Interaksi”. Kata cinta artinya perasaan suka yang berlebih. Kata bidik artinya mengarahkan ke sasaran atau mengincar. Kata oase artinya tempat, pengalaman yang menyenangkan di tengah-tengah suasana yang serba kalut dan tidak menyenangkan. Kata sendu artinya keadaan hati yang sedih, kesedihan, kedukaan. Kata Interaksi artinya mempengaruhi, menarik, saling meminta dan memberi.
Makna Konotasi
Makna konotasi yaitu makna kultural atau emosional yang bersifat subjektif dan mengandung makna di samping makna umum. Makna konotasi lirik lagu “Interaksi” dapat ditafsirkan sebuah hubungan percintaan, yang memposisikan Tulus sebagai seorang yang mengharapkan jatuh cinta dengan orang yang disukai. Tulus juga menggambarkan bahwa rasa yang tidak terbalas yang berujung pada patah hati akibat harapan yang terlalu besar. Penulis lagu ingin memberitahu kepada pendengar untuk memberikan pemahaman bahwa ekspektasi itu hal yang buruk dan menakutkan, terutama di dalam sebuah hubungan percintaan.
Makna Mitos
Setelah menganalisis lirik lagu “Interaksi” oleh Tulus secara keseluruhan, maka makna konotasi yang didapat, berkaitan dengan makna mitos yang ada di dalam lirik lagu ini. Dari keseluruhan analisis lirik lagu diperoleh makna mitosnya, Tulus ingin menyampaikan bahwa ekspektasi merupakan hal yang dibutuhkan setiap orang yang sedang menjalin hubungan percintaan. Dalam hal ini, ekspektasi yang dialami penulis lagu sehingga mereka dapat mengetahui apakah mereka masih saling suka atau membutuhkan. Adanya ekspektasi atau harapan adalah untuk dapat menemukan jawaban dalam hal ini adalah hubungan percintaan.
Kesimpulannya, Mitos yang didapat berkaitan dengan ekspektasi pada konteks hubungan percintaan, yaitu dibutuhkannya harapan seseorang yang digambarkan sebagai sesuatu hal yang baik dalam sebuah hubungan. Makna denotasi yang didapatkan dari lirik ini secara keseluruhan memiliki makna mengenai suatu keadaan, pada saat penulis lagu menginginkan untuk merasakan rasanya jatuh cinta pada orang yang disuka dengan mendeklarasikan status sebuah hubungan. Melalui ekspektasi tersebut, dapat muncul perasaan suka atau bahkan sebaliknya. Makna konotasi yang didapatkan mengarah kepada sebuah hubungan percintaan, Penulis sebagai seorang yang sudah lama berekspektasi atau berharap kepada lawannya. Penulis lagu juga menggambarkan bahwa selama ini berharap dan menaruh rasa terhadap orang yang salah, dimana pasangan yang diinginkan menolak atau tidak memiliki rasa sehingga penulis merasa patah hati dan mengalami perasaan sedih.
Daftar Pustaka
Sanjaya, A. 2015. “Landasan Teori”. Diperoleh dari website:
http://www.landasanteori.com/ 2015/09/pengertian-lagu-musik-definisi.html
Situstulus.com. 2016. Rilisan Pers : “Ruang Sendiri”. Diperoleh dari website:https://www.situstulus.com/press-release-ruang-sendiri/ (diakses 3 Mei 2022)
Sobur, A. 2009. Semiotika Komunikasi. Bandung, Jawa Barat, Indonesia: PT Remaja Rosdakarya.
https://www.anaksenja.com/2022/03/arti-dan-makna-sebenarnya-di-balik-lirik-lagu-tulus-interaksi.html?m=1 (Diakses pada 3 Mei 2022)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H