Mohon tunggu...
Tarisa Alifrilia
Tarisa Alifrilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

ISFJ-T person.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pupuk Purigami, Inovasi PPK DPM FMIPA UNESA Membantu Permasalahan Petani di Lamongan

21 Oktober 2022   09:30 Diperbarui: 22 Oktober 2022   21:25 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pupuk Purigami, Inovasi PPK DPM FMIPA UNESA Membantu Permasalahan Petani di Lamongan

Di kala ramainya berita petani tambak di Lamongan yang kembali menggelar aksi unjuk rasa terkait dihapusnya pupuk bersubsidi bagi petambak, PPK Ormawa DPM FMIPA Universitas Negeri Surabaya 2022 mengusung gagasannya mengenai program PURIGAMI (Pupuk Organik dari Limbah Jerami) sebagai alternatif permasalahan tersebut.

Para petani tambak mendesak Pemkab Lamongan agar memperjuangkan nasib mereka untuk bisa mendapatkan kembali jatah pupuk bersubsidi. Sejak diterbitkannya Permentan No 10 tahun 2022.

"Petani tambak di Lamongan kesulitan memperoleh pupuk. Akibatnya, petani tambak terpaksa membeli pupuk non subsidi dengan harga yang lebih mahal," kata salah satu koordinator aksi petambak, Yusuf Fadli dalam orasinya, Rabu (24/8/2022).

Setelah melihat permasalahan tersebut, Tim PPK DPM FMIPA mengusulkan sebuah inovasi dengan tajuk "Pemberdayaan Kelompok Tani Muda Desa Tawangrejo Lamongan melalui program PURIGAMI (Pupuk Organik dari Limbah Jerami) sebagai alternatif ketergantungan pupuk anorganik".

222-jpg-6353fd49c1af9a60300d5012.jpg
222-jpg-6353fd49c1af9a60300d5012.jpg
Sari Kusuma Dewi, S.Si., M.Si., selaku dosen pembimbing PPK Ormawa dari jurusan biologi Universitas Negeri Surabaya menjelaskan topik yang diangkat oleh DPM sangatlah bermanfaat dilatarbelakangi kurangnya efisiensi pupuk anorganik karena unsur nitrogen terlalu tinggi dan banyaknya limbah jerami di kawasan sekitar.

Beliau juga menambahkan, dengan ide yang digagas akan mengurangi beban petani di masa pemuihan ekonomi pasca pandemi dan meilhat peluang pada limbah jerami yang dihasilkan dari panen sangat melimpah dan kurang maksimal dalam pemanfaatanya.

Program yang diketuai Masrurotul Ilmiah beserta 14 anggota lain bertempat di Desa Tawangrejo Kabupaten Lamongan tersebut bertujuan untuk membentuk dan memberdayakan kelembagaan kelompok tani muda di desa Tawangrejo melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengeani inovasi pembuatan pupuk organik dari limbah jerami dan proses pemanfaatanya melalui sosialisasi, pelatihan, pengolahan pupuk dan pembinaan.

"Kedepannya luaran dari produk tersebut juga dapat diimplementasikan ke masyarakat sekitar yang tentunya dari kegiatan mahasiswa seperti sosialisasi, praktik, dan sebagainya," ujar dosen yang kerap dipanggil Bu Sari.

Pupuk Purigami, Inovasi PPK DPM FMIPA UNESA Membantu Permasalahan Petani di Lamongan
Pupuk Purigami, Inovasi PPK DPM FMIPA UNESA Membantu Permasalahan Petani di Lamongan

Dalam pelaksanaannya, tim PPK DPM FMIPA mengajak keanggotaan kelompok tani muda yang dibentuknya dengan nama "Sanggar Tani Millenial Tawangrejo", dengan adanya petani muda ini diharapkan dapat memunculkan berbagai inisiatif di sektor pertanian Indonesia kedepannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun