Mohon tunggu...
Tarisa Adistia
Tarisa Adistia Mohon Tunggu... Novelis - Novelis | Mahasiswi Sastra Indonesia UNESA

Selamat datang di dimensi Kalpasastraku, platform estetika sastra, komik, film, dan buku bertemu kreativitas harmoni eksplorasi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Humaniora Digital: Kolaborasi Ilmu Humaniora dan Teknologi Digital

12 Juni 2024   23:01 Diperbarui: 12 Juni 2024   23:20 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar Zoom Dr. Gairola oleh Ayesha F. 

Dr. Gairola yang notabenenya pernah menjadi Editor Bibliografi Oxford itu menyebutkan setidaknya ada enam domain utama dalam digital humaniora. Pertama, tools, yang berfokus pada program dan aplikasi digital untuk membantu analisis sastra dan budaya. Kedua, teori, yang membimbing gagasan dan filosofi tentang bagaimana dan mengapa digital humaniora. Ketiga, teks, yang memainkan peran penting dalam pembuatan karya tradisional dan kontemporer. Keempat, pedagogi, yang memosisikan penggunaan teknologi untuk menghasilkan inovasi dalam pengajaran. Kelima, histori, berfungsi sebagai modal untuk menggunakan teknologi untuk memikirkan kembali sejarah budaya di seluruh dunia. Dan domain yang terakhir adalah arsip, digunakan untuk menyimpan catatan tentang penemuan baru.

Lantas, apakah DH memengaruhi metode penelitian di bidang humaniora?

Digital Humanities (DH), atau Humaniora Digital dalam bahasa Indonesia, telah merevolusi cara para peneliti di bidang humaniora melakukan penelitian. Berikut beberapa pengaruh utama DH:

1.Penggunaan teknologi:

DH memanfaatkan berbagai teknologi, seperti komputer, internet, dan perangkat lunak, untuk:

  • Mengumpulkan data: DH memungkinkan peneliti untuk mengakses dan mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti arsip digital, basis data, dan media sosial.
  • Menganalisis data: DH menyediakan berbagai alat dan metode untuk menganalisis data humaniora dalam skala besar, seperti analisis teks, analisis jaringan, komputasi, dan visualisasi data.
  • Mempresentasikan data: DH memungkinkan peneliti untuk mempresentasikan hasil penelitian mereka dengan cara yang menarik dan interaktif, seperti melalui website, multimedia, dan aplikasi.

2.Penggunaan data besar:

DH memungkinkan peneliti untuk mengolah dan menganalisis data dalam jumlah besar, yang sebelumnya sulit dilakukan dengan metode tradisional. Hal ini membuka peluang baru untuk:

  • Menemukan pola dan hubungan yang tidak terlihat dalam data kecil.
  • Membuat kesimpulan yang lebih akurat dan generalizable.
  • Mengembangkan teori dan model baru dalam berbagai disiplin ilmu humaniora.

3.Penggunaan analisis statistik:

DH menerapkan berbagai teknik analisis statistik untuk menguji hipotesis, mengukur efek, dan mengidentifikasi tren dalam data. Hal ini membantu para peneliti untuk:

  • Menyimpulkan hasil penelitian dengan lebih objektif dan ilmiah.
  • Meningkatkan validitas dan reliabilitas penelitian.
  • Meningkatkan kepercayaan diri dalam membuat interpretasi data.

4.Penggunaan visualisasi data:

DH memungkinkan peneliti untuk memvisualisasikan data dalam bentuk grafik, peta, diagram, dan animasi. Hal ini membantu para peneliti untuk:

  • Memahami pola dan tren dalam data dengan lebih mudah.
  • Mengkomunikasikan hasil penelitian kepada khalayak yang lebih luas.
  • Meningkatkan engagement dan partisipasi dalam penelitian.

5.Penggunaan kolaborasi:

DH mendorong kolaborasi antar peneliti dari berbagai disiplin ilmu, seperti sejarah, sastra, linguistik, dan ilmu komputer. Hal ini memungkinkan para peneliti untuk:

  • Memperoleh perspektif yang berbeda dalam penelitian.
  • Mengembangkan metode penelitian yang lebih interdisipliner.
  • Menciptakan solusi inovatif untuk permasalahan penelitian yang kompleks.

6.Penggunaan software open-source:

DH memanfaatkan berbagai software open-source yang gratis dan mudah diakses oleh para peneliti. Hal ini membantu para peneliti untuk:

  • Mengurangi biaya penelitian.
  • Meningkatkan transparansi dan reproduktivitas penelitian.
  • Memperkuat komunitas DH dengan mendorong berbagi pengetahuan dan sumber daya.

7.Penggunaan digital curation:

DH menerapkan teknik digital curation untuk mengumpulkan, mengelola, dan merepresentasikan data digital. Hal ini membantu para peneliti untuk:

  • Memastikan aksesibilitas dan kegunaan data dalam jangka panjang
  • Melindungi data dari kerusakan dan kehilangan.
  • Meningkatkan nilai dan makna data bagi penelitian dan masyarakat.

8.Penggunaan digital pedagogy:

DH mengintegrasikan teknologi digital ke dalam proses pembelajaran dan pengajaran. Hal ini membantu para pengajar untuk:

  • Meningkatkan engagement dan partisipasi siswa dalam pembelajaran.
  • Membuat materi pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik.
  • Mengembangkan keterampilan digital siswa yang penting untuk abad ke-21.

DH merupakan bidang studi yang berkembang pesat dengan potensi besar untuk merevolusi cara kita meneliti, memahami, dan melestarikan warisan humaniora. Bagi para pencinta ilmu humaniora dan teknologi, DH menawarkan peluang menarik untuk menjelajahi dunia humaniora dengan cara yang baru dan inovatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun