Mohon tunggu...
Tarisa Adistia
Tarisa Adistia Mohon Tunggu... Novelis - Novelis | Mahasiswi Sastra Indonesia UNESA

Selamat datang di dimensi Kalpasastraku, platform estetika sastra, komik, film, dan buku bertemu kreativitas harmoni eksplorasi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Mengarungi Lautan Mitos dan Legenda: Eksplorasi Sastra Tradisional sebagai Cermin Budaya

7 Mei 2024   08:15 Diperbarui: 11 Mei 2024   11:36 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Naskah kuno dengan aksara Jawa Kuno. (Sumber: Hafidz Novalsyah/NGI via kompas.com)

Di Afrika, cerita rakyat menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, menceritakan kisah-kisah yang merayakan keajaiban alam, kekuatan roh, dan kebijaksanaan nenek moyang. Dari mitos penciptaan hingga legenda tentang hewan-hewan mitologis, cerita-cerita ini memperkaya pemahaman kita tentang hubungan antara manusia, alam, dan dunia spiritual.

Sementara itu, di Amerika, terdapat mitos dan legenda asli yang berasal dari suku-suku pribumi, seperti mitos suku Navajo, Hopi, dan Sioux. Kisah-kisah ini sering kali berfokus pada keberadaan roh alam, kehidupan sesudah mati, dan hubungan erat antara manusia dengan alam semesta.

Dalam perbandingan dengan kekayaan budaya Jawa, kita menemukan bahwa mitos dan legenda dalam sastra tradisional Jawa juga mencerminkan hubungan yang dalam antara manusia, alam, dan dunia spiritual. 

Cerita-cerita seperti "Roro Jonggrang" dan "Legenda Gunung Merapi" menyoroti nilai-nilai keberanian, keadilan, dan kebijaksanaan, sementara cerita-cerita lainnya seperti "Lutung Kasarung", "Timun Emas" dan "Bawang Putih Bawang Merah" memperlihatkan nilai-nilai kejujuran, kesetiaan, dan pengorbanan.

Jadi secara keseluruhan, eksplorasi karya sastra dan mitos dari berbagai budaya menunjukkan bahwa meskipun masing-masing budaya memiliki cerita-cerita unik mereka sendiri, ada kesamaan dalam tema-tema yang diangkat, seperti perjuangan, cinta, pengorbanan, dan keajaiban alam. 

Hal ini menunjukkan bahwa warisan budaya manusia memiliki akar yang bersifat universal, memperkuat kekayaan dan keragaman budaya kita sebagai umat manusia.

Simpulan

Berdasarkan uraian tersebut, telah dijelajahi kekayaan sastra tradisional sebagai cermin budaya yang memperkaya pemahaman kita tentang warisan budaya manusia. 

Dimulai dari orientasi yang menyoroti pentingnya mitos dan legenda dalam kebudayaan Jawa yang kaya, kemudian memperkenalkan peran serta fungsi sastra tradisional sebagai cermin budaya yang mencerminkan nilai-nilai, norma-norma, dan identitas budaya suatu masyarakat. 

Selanjutnya, mendalami bagaimana globalisasi telah mempengaruhi warisan sastra tradisional, mencerminkan tantangan dan peluang dalam menjaga identitas budaya dalam era modern yang terhubung secara global. 

Terakhir, membandingkan karya sastra dan mitos dari berbagai budaya, serta menyoroti kesamaan tema-tema universal yang diangkat oleh beragam budaya di seluruh dunia.

Dalam rangkuman ini, penting untuk diingat bahwa sastra tradisional tidak hanya merupakan warisan budaya yang berharga, tetapi juga merupakan cermin bagi nilai-nilai, keyakinan, dan identitas budaya manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun