Mohon tunggu...
Tarisa Rahmi
Tarisa Rahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya suka olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penting! Mahasiswa KKN UNDIP Berikan Edukasi Cara Memilih Daging dengan Konsep ASUH

13 Agustus 2022   21:58 Diperbarui: 13 Agustus 2022   23:00 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyuurip, Pati (20/7/2022) -- Daging merupakan salah satu sumber protein hewani yang bermanfaat untuk masa pertumbuhan dan menjaga imun tubuh agar terhindar dari penyakit. Menurut Permentan No. 413 th 1992 Daging yang layak dikonsumsi adalah daging yang memenuhi persyaratan aman, sehat, utuh dan halal atau disingkat ASUH (Permentan No. 415 th 1992). 

Masyarakat perlu mengetahui karakteristik daging yang baik untuk dikonsumsi agar bisa mendapatkan nutrisi dari daging tersebut. Maka dari itu, untuk meningkatkan pemahaman tentang cara memilih daging yang ASUH (aman, sehat, utuh, dan halal) perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat Desa Banyuurip agar tidak terjadi kesalahan dalam membeli daging.

Kegiatan sosialisasi dilakukan saat ada kegiatan pertemuan ibu-ibu PKK Desa Banyuurip. Informasi yang diberikan yaitu bagaimana cara memilih daging yang layak dikonsumsi dan bagaimana cara mengetahui daging yang layak dikonsumsi dengan cara melihat ciri-ciri fisik pada daging tersebut. Informasi tersebut dirangkum dalam leaflet yang dibagikan. Ibu-ibu yang mengikuti kegiatan ini cukup antusias ditandai dengan beberapa pertanyaan yang diajukan kepada mahasiswa.

Selain itu, sosialisasi dilakukan karena masih banyak oknum-oknum yang melakukan pemalsuan daging untuk meraih keuntungan yang lebih. Masih juga terdapat penjual yang menjual daging yang sudah tidak segar dan tidak layak dikonsumsi. 

Pemalsuan daging yang biasa dilakukan yaitu penambahan air ke dalam daging agar terlihat lebih besar, adanya penamabahan formalin dan pemalsuan identitas daging. Akibat dari tindakan tersebut maka dapat merusak kualitas gizi dari daging tersebut dan daging yang dikonsumsi tidak sesuai dengan konsep ASUH (aman, sehat, utuh dan halal).

Dengan adanya edukasi kepada masyarakat, diharapkan pemahaman masyarakat tentang cara memilih daging semakin meningkat dan dapat menerapkan ketika akan membeli daging di pasaran.

Penulis: Tarisa Rahmi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun