Mohon tunggu...
Tarisa Pitriyani
Tarisa Pitriyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

EDP Audit pada E-commerce

4 Oktober 2021   10:37 Diperbarui: 4 Oktober 2021   11:10 1248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saat ini perkembangan teknologi komputer yang semakin pesat dirasakan dampaknya pada dunia auditing. Sekarang hampir semua unit kerja dapat mengolah datanya sendiri dengan komputer yang mereka miliki. Data yang rumit dan banyak yang akan diolah menjadi informasi bentuk tertentu yang sukar dan khusus yang tidak dapat dikerjakan pada unit sendiri, dapat diserahkan pengolahannya pada Unit Pengolahan Data Elektronik (EDP).

Apa itu EDP Audit? Audit sistem informasi atau Information System Audit disebut juga EDP Audit(Electronic Data Processing Audit) / Computer audit  adalah proses mengumpulkan dan menilai bukti untuk menentukan apakah sistem komputer mampu mengamankan harta, memelihara kebenaran data maupun mencapai tujuan organisasi perusahaan secara efektif dan menggunakan harta perusahaan secara hemat (Ron Weber).

Kemunculan teknologi informasi (TI) menyebabkan pendekatan bisnis baru. Pendekatan ini telah mengubah praktik bisnis dan proses pencatatan dan penyimpanan transaksi bisnis. Penjalanan bisnis dalam Web melalui peggunaan teknologi Internet memungkinkan organisasi menghubungkan dirinya dengan dunia online dan meningkatkan semua aspek bisnisnya, Ada tiga peran vital yang dapat dimainkan oleh sistem informasi bagi perusahaan bisnis: 

1. Mendukung proses dan operasi bisnis. 

2. Mendukung pengambilan keputusan karyawan dan manager. 

3. Mendukung strategi perusahaan untuk keunggulan kompetitif.

TI (teknologi informasi) menjadi bagian integral dari proses bisnis, produk, dan jasa yang membantu perusahaan memperoleh keunggulan bersaing.

E-commerce merupakan pembelian dan penjualan, dan pemasaran serta penyediaan servis,dari produk, jasa, dan informasi melalui bermacam jaringan komputer. Perusahaan e-business menggunakan Internet, intranet, extranet, dan jaringan lain untuk mendukung setiap tahap proses komersial. Teknologi informasi (TI) memberikan manfaat dan juga kerugian terhadap masyarakat dan orang-orang dalam masing-masing area ini. Cyber crime menjadi bisnis yang bertumbuh. TI melindungi sumberdaya situs e-commerce dari ancaman seperti serangan hacker, pencurian password atau nomor kartu kredit, dan kegagalan sistem.

Auditing sistem informasi mendukung tujuan audit tradisional yaitu: tujuan pernyataan pendapat (bagi auditor eksternal) yang fokus pada penjagaan aset dan integritas data, dan tujuan manajemen (bagi auditor internal) yang tidak hanya mencakup tujuan pernyataan pendapat tapi juga tujuan efektifitas dan efisiensi. Profesi akuntan menganggap bahwa merupakan hal penting agar akuntan memainkan peranan utama dalam pengenalan teknologi ini untuk menjamin bahwa prosedur dan praktik akuntansi yang tepat dikelola serta audit yang memadai dan pengendalian akuntansi diterapkan.
Teknologi telah memberikan dampak besar terhadap perencanaan audit. Contohnya, komputer digunakan untuk menghasilkan model (template) pengendalian internal khusus bagi klien untuk membantu mengindentifikasi kekuatan dan kelemahan dari sebuah sistem. Untuk menghasilkan model pengendalian internal khusus bagi klien, auditor menginput data ke dalam kuesioner berbasis komputer yang dikembangkan.

 Fungsi Audit Sistem Informasi terhadap Organisasi:

1. Pengumpulan bukti, Auditor berhadapan dengan teknologi pengendalian internal yang beragam dan kadangkala kompleks yang tidak ditemui pada sistem manual. Berlanjutnya evolusi teknologi pengendalian (control) juga mempersulit auditor mengumpulkan bukti tentang keterandalan pengendalian. Bahkan, pada beberapa kasus, auditor tidak bisa mengumpulkan bukti audit menggunakan alat manual. Sehingga, auditor membutuhkan sistem komputer juga untuk bisa mengumpulkan bukti yang diperlukan. 

2. Pengevaluasian bukti, perubahan cara mengevaluasi bukti Karena peningkatan kompleksitas sistem komputer dan teknologi pengendalian internal, juga semakin sulit untuk mengevalusi konsekuensi keunggulan dan kelemahan pengendalian terhadap keseluruhan reabilitas sistem. Auditor perlu memahami kapan pengendalian berjalan dengan handal dan kapan dia mengalami malfungsi. Lalu, auditor harus bisa menelusuri konsekuensi dari keunggulan atau kelemahan pengendalian keseluruhan sistem. Dalam beberapa hal, auditor juga berada dalam tekanan yang lebih besar ketika melakukan fungsi evaluasi bukti terhadap sistem komputer. Seperti telah dikemukakan sebelumnya, konsekuensi eror dalam sistem komputer bisa jadi lebih serius dibandingkan dalam sistem manual.
Auditor harus mengecek pengendalian otomatis dalam e-commerce untuk menekan risiko data dan transaksi yang tidak sah, tidak lengkap, atau tidak akurat, serta memastikan pemrosesan yang tepat waktu.

Pengendalian bisnis online tujuannya untuk mengendalikan aktivitas bisnis khususnya pembayaran melalui online internet dalam e-commerce dengan dapat dikendalikan melalui penerapan sistem informasi akuntansi dan audit EDP dengan jaringan internet meliputi pengendalian aspek autentikasi, autorisasi, auditing, accounting, konfidensialitas dan integritas, ketersediaan dan nonrepudiasi yang dapat terjadi pada e-commerce termasuk Keamanan jaringan pengendalian akses.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun