Oleh: Farras Afifatunnisa
Ayam jantan memberi salam hangat
Fajar mulai menampakkan batang hidungnya
Terdengar kecipak dalam dasar hati,
Berbinar dari doa dahsyatmu,
Suatu ayat rohman yang pantas untukmu,
Ketar ketir bila tak mendapat kabar,
Menenggak bising,
Menelan hiruk pikuk yang kian barbar,
Itu baja atau hati?,
Sungguh semua pilu mu telah melebur
menjadi tawa,
Dulu menimang harapnya kelak ditimang
Engkau lah madrasah pertama dan terbaikku
Membacakan dongeng di penghujung malam
Menggendong, memindahkanku ketika terlelap di depan tv,
Kerang mungil mulai kocar kacir,
Tergiring pasang ombak,
Bergelut dengan suasana,
Memainkan alunan derai nya,
Bercumbu mesra pada permukaan,
Menarik gairah sendu,
Cinta dan pengorbananmu,
Terimakasih.
Ku berjanji
Kan ku petikkan buah terbaik nan manis,
Ku persembahkan hanya untukmu...
Batam, 5 Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H