Mohon tunggu...
HMJ Tadris Matematika UINMLG
HMJ Tadris Matematika UINMLG Mohon Tunggu... Guru - HMJ Tadris Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

https://tadrismatematika-uinmalang.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

TM-NEC | Tersulut Garis Singgung

3 Agustus 2019   08:17 Diperbarui: 3 Agustus 2019   08:29 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : shuterstock.com

Garis singgung adalah
Garis yang memotong lingkaran
Tepat di satu titik
Yeah ...
Ini tentang matematika
Sedangkan tersinggung adalah
Pernyataan yang memotong harapan
Tepat di satu ketukan
Yeah ...
Ini tentang perasaan

Hati memang terlalu perasa
Bagaimana tidak?
Dia tercipta sebagai
Pusat pengendali seluruh elemen tubuh

Hati berparas lembut
Karena dia tercipta sebagai
Wadah cinta dan kasih

Tapi sayang
Jika sebuah wadah tak bersih lagi
Maka segala yang memenuhinya
Pun akan begitu

Oh tidak ...
Sepertinya ini sebuah dilema
Bagaimana bisa sebongkah hati
Wadah cinta dan kasih
Akan mengeruh dan
Bereaksi menjadi benci
Tidak ...
Sesuatu yang salah telah terjadi

Hati ...
Ruang abstrak penuh rapuh
Terdiri dari atom-atom kasih
Dan elemen-elemen cinta
Jangan ...
Jangan menggertaknya
Dia akan retak
Dan mustahil pulih

Ahh ... Lalu?
Bagaimana cara sampai kepadanya?
Dia ruang abstrak sa!

Tenang sa ...
Dia tercipta sebagai ruang dramatis
Langit-langitnya penuh mega pemahaman
Semestanya penuh dengan aroma emosional
Bahan bakarnya adalah ketenangan
Tenanglah
Maka dia akan menghampirimu
Karena sekali kau menyulut bahan bakar
Maka semestanya akan terbakar

Yeahh ... Begitulah
Jika saja hati ruang tak abstrak
Daku kan membasuhnya setiap waktu
Supaya sampah-sampah kebencian
Tak membuatku malu
Pada Tuhan Yang Maha Tahu.

Malang, 03 Agustus 2019

Karya : Hidayatur Rohmah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun