Jika kita mencari garis pertengahan di muka bumi ini, yang menjadi patokan dalam sisi geografis kehidupan di muka bumi adalah Ka'bah. Oleh karena itu, pembuat peta pertama kali menentukan bahwa titik tengah bumi adalah Ka'bah. Artinya, ketika Ka'bah sebagai titik pusatnya, belahan bumi utara ataupun selatan adalah seimbang dan waktunya pun normal.
Dari sini dapat kita tarik benang merahnya bahwa matematika adalah keajaiban Tuhan. Melalui matematika, Sang Pencipta memberikan petunjuk bagi seluruh umat manusia.Â
Terbukti, jika kalimat Allah diletakkan di dalam kehidupan kita, tidak akan pernah ada yang keliru. Ketika Allah katakan Ka'bah sebagai titik dunia, maka Ka'bah, Mekah, dan wilayah sekitarnya menjadi titik kehidupan dunia kita.
Wallahu A'lam Bisshowab...
Sumber:
Munir, Rinaldi. 2009. Matematika Diskrit. Bandung: Informatika Bandung.
Danikas, Dimitrios. 2004. the Golden Ratio and Proportions of Beauty. Panagopoulos: Georgia.
Rosen, K. H. 2012. Discrete Mathematics and Its Applications 7th edition. New York: McGraw-Hill.
mathworld.wolfram.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H