Mohon tunggu...
HMJ Tadris Matematika UINMLG
HMJ Tadris Matematika UINMLG Mohon Tunggu... Guru - HMJ Tadris Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

https://tadrismatematika-uinmalang.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

TM-NEC | Membaca Tanpa Buku

31 Juli 2019   12:15 Diperbarui: 31 Juli 2019   12:40 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai gais, apa kabar? Masihkah hidup kalian dipenuhi warna sinar ultra dari berbagai media elektronik? Dan udah berapa banyak nih hal yang udah kita lewatkan dari sekedar menoleh kehidupan offline masyarakat zaman milenial. Ada yang jalan pake peci dan melaju lima kali disarana beribadah, ada yang nunduk pake topi di kawanan hijau tanaman yang merekah menghidupi manusia di Indonesia dengan hasil panennya, ada yang mengangkut dagangan lalu menjualnya ke satu penjual dan berlanjut ke penjual lainnya, ada yang cuma nyantai di pinggir jalan menadah rejeki yang datang dari arah yang tak terduga, ceunah. Wah kalo disebutin banyak deh, saking kita terlalu sibuk aja sama kehidupan aneh kita.

Kehidupan yang aneh? maksudnya aneh gimana tuh?. Ya aneh lah, karna ada banyak suara baku hantam dan tembakan peluru di warung kopi dan rumah-rumah, nggak lagi perang sih tapi lagi main game. Selain itu, suara-suara artis terdengar bebas dipasar udara, bahkan di tempat pembuangan air, kalau udah begitu tuh nggak lagi konser, tapi lagunya sedang diputar oleh kalangan manusia bermuka hp.

Udah cukup deh, kalo dilanjut makin ngakak ngingetnya, coba aja rekam kita kalo lagi ngomong jarak jauh sama doi atau sahabat, wadidaw persis orang gila dijalanan haha. Okey, by the way sadar gak sih daritadi tulisan ini jauh dari kata-kata penuh ritme yang biasa tertera pada lembaran beraroma kertas atau sebut saja bahasa buku. Hal itu saya lakukan untuk melatih bahasa sastra baru yakni bahasa lare nom (anak muda) yang melaju bebas dalam tulisan dan prakata.

Mari kita mulai pembahasan serius versi sastra lare nom dengan berbincang kalimat pertama setelah saya menanyakan kabar pada kalian. Jadi, ternyata nih pancaran sinar UV, perangkat elektronik bisa menyebabkan kanker kulit.

Kalimat sebelumnya aku kasih bold karna anak jaman sekarang sukanya baca headline dan merasa sudah paham dengan membaca setengah-setengah. Nah aku kasih bocoran ya tulisan ini tuh intinya ada di kalimat yang aku kasih huruf tebal. Okey selanjutnya sunnah dibaca.

Hp, tablet, dan laptop yang sering kalian pakai itu sebetulnya dapat memancarkan sinar ultra. Dan paparan sinar ultra itu bisa meningkatkan paparan gelombang 'pengaktif' sel kanker. Kalo kata peneliti Mary E. Logue dari University of New Mexico di Albuquerque dan Dr. Barrett J. Zlotoff. "Perangkat ini biasanya digunakan sebagai media hiburan atau komunikasi, sehingga sangat mudah untuk mengabaikan sifat reflektifnya, kecuali Anda memakai lapisan layar glare,". Penelitiannya dimulai dengan menyalakan berbagai perangkat elektronik terus di uji coba pada manekin, yang telah dipasangi alat pengukur UVA/B, pada jarak tertentu.

Satu jam kemudian, tenyata nih para peneliti itu dapat hasil yaitu 46 persen dosis paparan sinar UV yang terkena manekin pada alat baca majalah, 85 persen pada tablet PC, dan 75 persen pada laptop 11 inchi, sedangkan saat lanjut di percobaan kedua, alatnya dideketin ke manikin dan pake perangkat hp, hasilnya paparan sinar UV yang terkena manikin meningkat 36 persen. Nah untuk hasil-hasil tadi dipublikasikan langsung dalam Journal of the American Academy of Dermatology.

Singkat cerita, ternyata kata penelitinya pahlawan yang kita butuhkan adalah EMINA Sun Screen Cuma 29 ribu-an. Ini bukan iklan ya, tapi kita perlu menekan pemaiakan alat elektronik dalam ruangan agar mengurangi paparan sinar UV, dan dianjurkan pake losion tabir surya supaya membantu melindungi kulit dari paparan sinar UV.

Karya : Alya Riskina A.M

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun