Wahai yang disana
Luputkah pendengaran hatimu
dengan suaramu...
Suaramu bahkan tak semerdu tong kosong
Sesumbang tokek yang bebunyian siang malam
Bisakah kau bisu... bisu untuk jangan sekalipun menadakan kata di depanku
Aku tak sudi merelakan indraku untuk sederetan kata yang kau nadakan
sadarkah...
Nada-nada lidahmu membuat konsentrasi berlarian tunggang langgang kebisingan
cukup... cukup...
Diamlah kataku... diamlah...
Bahkan saat air langit sedang bertasbihpun kau menandinginya... meninggikan suara sumbangmu...
Silahkan bernada serupa semut...
Aku pasti kegirangan...Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H