Mohon tunggu...
Tareq Albana
Tareq Albana Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Nominee of Best Citizen Journalism Kompasiana Awards 2019. || Mahasiswa Universitas Al-Azhar, Mesir. Jurusan Hadits dan Ilmu Hadits.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

4 Keutamaan Bulan Ramadhan yang Sering Terlupakan

14 April 2020   20:23 Diperbarui: 15 April 2020   11:09 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Marhaban yaa Ramadan! Tak sampai satu bulan lagi, umat Islam diseluruh dunia akan menyambut Ramadhan, tamu agung yang selalu dirindukan kedatangannya oleh Muslim sepanjang masa. Bulan yang penuh dengan kemuliaan dan ampunan serta melimpahnya rahmat Allah SWT. Pada bulan inilah  Allah melimpahkan keberkahan kepada setiap hambanya, sehingga sesempatan berharga ini sangat rugi dilewatkan, tidak ada jaminan bagi kita untuk bisa bertemu dengan Ramadhan selanjutnya. 

Rasulullah SAW selalu merindukan datangnya bulan Ramadhan,  bahkan beliau berdoa kepada Allah untuk dipanjangkan umurnya agar  bisa bertemu dengan bulan Ramadhan setiap tahunnya. Seorang nabi saja merindukan Ramadhan, bagaimana dengan kita?

Bulan Ramadan tidak hanya tentang berpuasa, melainkan juga momen bagi umat muslim untuk menahan hawa nafsu dari amarah, benci dan juga menjaga pandangan dari hal yang tidak baik. Salah satu hal terpenting penting didalam Ramadhan adalah saling memafkan dan memperbaiki tali silaturrahmi. Kedamaian dan kesejukan Ramadan tidak hanya dirasakan oleh umat muslim saja, Kristen, Hindu dan Budha juga ikut merasakan kekhidmatan bulan mulia ini.

Dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, ada baiknya kita membahas tentang keutamaan bulan yang mulia ini. Mirisnya informasi seperti ini sudah banyak terlupakan di tengah masyarakat kita, lalu apa saja keutamaan yang sering terlupakan itu?

1. Persiapan Bathin di Bulan yang Penuh Dengan Pengampunan dari Allah SWT.

Sebelas bulan lamanya kita hidup di bumi Allah, makan dan minum dari rezeki-Nya dan disaat itu juga kita sering lalai dari perintah dan larangan-Nya. Apalagi sebagai Manusia yang sering lupa, disibukkan oleh urusan dunia padahal tujuan kita hidup didunia ini agar bisa beribadah kepada-Nya. 

Allah sangat memahami tabiat manusia yang penuh dengan kesalahan, sehingga ia memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk membersihkan kembali dirinya dari dosa-dosa yang telah dilakukan selama sebelas bulan lamanya, menyucikan kembali hati yang lalai dari mengingat kepada Allah dan kembali kepada fitrah manusia yang suci.

Allah membuka pintu ampunan seluas-luasnya untuk kita, dan ia menjamin akan memberikan ampunan bagi hamba yang berpuasa dan meminta ampun dari dosa-dosanya. Hal ini termaktub jelas didalam Hadits Rasulullah SAW yang artinya: Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan keimanan dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka Allah mengampuni seluruh dosanya dimasa lalu. (H.R Bukhari no 38, hal 16)

Hadits diatas menjelaskan bahwa siapapun yang berpuasa dengan beriman kepada Allah dan tentunya dengan niat ikhlas hanya mengharapkan pahala dan keridhoan Allah, maka Allah telah mengampuni dosanya di masa lalu, dan Allah bersedia menghapus segala jenis dosa, sebesar  dan sebanyak apapun itu, kecuali dosa syirik. 

Keimanan dan Pengharapan pahala dari Allah SWT ini adalah persoalan bathin yang berkaitan dengan hati, yang artinya, Allah meminta manusia untuk mempersiapkan hatinya sebelum memasuki Ramadhan, agar hatinya benar-benar bersih sehingga bisa mendapatkan petunjuk dan hikmah.

Namun, inilah yang sering dilupakan dan masyarakat lebih fokus dengan persiapan yang tidak penting ketika akan memasuki Ramadhan, seperti jalan-jalan, pergi berbelanja dan kegiatan yang tidak penting lainnya. Saya berharap, detik-detik memasuki Ramadan nantinya akan diisi dengan zikir bersama, kajian ataupun bersilaturahmi dan bermaaf-maafan kepada sanak saudara.

Keberkahan Ramadan ini sangat berkaitan dengan hati (bathin), maka didalam hadist tersebut Allah secara tidak lansung meminta manusia untuk mempersiapkan hatinya dengan keimanan dan perngharapan atas pahala kepada-Nya.

2. Bulan Dimana Allah Membuka Pintu Syurga, Menutup Pintu Neraka Serta Membelenggu Syetan.

Sebagai bulan yang mulia, Allah "menjaga" bulan Ramadan dari hal-hal yang buruk, oleh karena itulah Allah menutup semua pintu neraka dan membelenggu para Setan. Hal ini dipertegas oleh hadits Rasulullah yang artinya: “Ketika datang (bulan) Ramadan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu,” (HR. Muslim) 

Maksud pintu syurga didalam hadits ini adalah pintu rahmat dan kebaikan sehingga, Hal ini bisa kita lihat dari gairah dan dorongan untuk berbuat baik lebih besar dibanding bulan-bulan lainnya di kalangan masyarakat. Seperti pembagian takjil, buka bersama, menyantuni anak yatim, dan berbagai kegiatan amal lainnya sangat marak dibulan Ramadhan. 

Apalagi banyak ibadah-ibadah yang hanya terdapat di bulan Ramadhan seperti sholat Tarawih yang pahalanya dapat menghapus kesalahan atau dosa kecil dimasa lalu. 

Buktinya, ketika Ramadan  banyak orang yang mampu melakukan shalat Tarawih yang berjumlah 11 rakaat secara berjamaah, dan masjid-masjid menjadi ramai, padahal di hari biasanya masjid selalu sepi. 

Allah juga membelenggu Syetan dibulan yang mulia ini, sehingga dorongan untuk melakukan perbuatan dosa besar itu berkurang. Akan tetapi jangan salah kaprah, Setan dibelenggu itu bukan berarti semua kejahatan dan maksiat itu juga hilang.

Banyak orang lupa, bahwa faktor yang membuat manusia itu melakukan dosa adalah hawa nafsu dan godaan setan, sehingga bisa kita lihat bahwa masih ada kejahatan-kejahatan yang terjadi di bulan Ramadhan, karena itu berasal dari hawa nafsu yang ada didalam diri setiap orang.

3. Bulan diturunkannya Al-Quran dan Terdapat Malam Laylatul Qadr didalam Ramadhan.

Al-Quran adalah mukjizat yang sangat mulia, maka Allah turunkan Al-Quran di waktu yang mulia juga, yaitu di malam Laylatul Qadar, dan Laylatul Qadar itu terletak di bulan yang mulia, yaitu Ramadhan, lalu diterima oleh seseorang yang mulia yakni Rasulullah SAW. 

Turunnya Al-Quran dibulan Ramadhan ini disampaikan di Surat Al-Qadr ayat 1 yang artinya: “Sesungguhnya Kami turunkan (Al-Qur’an) pada malam Lailatur Qadar.” (QS. Al-Qadar: 1)

Malam Lalylatul Qadr adalah malam yang jika kita beribadah dimalam tersebut, maka akan dihitung telah beribadah selama 1000 bulan. Misal, jika kita membaca Quran di malam Laylatul Qadr, maka kita akan mendapat pahala seperti membaca Quran selama 1000 bulan, luar biasa bukan? Tak heran seluruh umat Islam sepanjang zaman selalu merindukan datangnya bulan Ramadhan ini, agar bisa mendapatkan Laylatul Qadr.

Banyak Riwayat dan pendapat ulama yang menyatakan, bahwa Laylatul Qadr itu berlansung disalah satu dari 10 malam terakhir Ramadhan.

Juga diceritakan secara jelas oleh Allah didalam surat Al-Baqarah ayat 185 yang artinya: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil),” (QS. Al-Baqarah: 185) 

4. Banyak Waktu Mustajab Untuk Berdoa di Bulan Ramadhan.

Sebagai hamba-Nya, Allah mengerti bahwa manusia memiliki banyak keinginan dan pengharapan, karena itulah Allah membuka pintu langit yang menerima doa dan pengharapan seluas-luasnya di bulan yang mulia ini. 

Banyak orang yang lupa, bahwa salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa di bulan Ramadan adalah saat berbuka puasa, sehingga waktu yang sangat berharga ini lalu begitu saja tanpa memanjatkan doa dan keinginan yang ingin dikabulkan.

Hal ini disampaikan oleh rasulullah SAW didalam hadits yang artinya: "Tiga orang yang doanya tidak akan pernah tertolak: Pemimpin yang adil, orang yang berpuasa hingga berbuka, dan doa orang-orang yang terzalimi..." (HR. Tirmidzi no 3598 dan ini adalah hadits Hasan)

Dari hadits ini, sebagian ulama berpendapat bahwa doa yang mustajab itu ketika sudah berbuka, karena ketika berbuka, kita sudah menyelesaikan ibadah puasa. Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan momentum berbuka puasa dengan banyak berdoa, banyak meminta dan banyaklah berharap, karena doa dan berharap diwaktu berbuka itu tidak akan tertolak.

Masih banyak lagi waktu-waktu dikabulkannya doa selama bulan Ramadhan, mulai dari waktu sahur, setiap habis sholat berjamaah dan di 10 malam terakhir bulan Ramadan, semoga kita bisa memaksimalkan waktu waktu berharga ini untuk berdoa.

Itulah keutamaan ramadhan yang sering dilupakan oleh banyak orang, semoga kita bisa mendapatkan banyak keberkahan dan juga semoga doa-doa dan keinginan kita juga dikabulkan oleh Allah SWT.  

Walaupun Ramadhan kali ini sepertinya akan berbeda dengan Ramadhan sebelumnya, karena wabah Corona yang tengah menghantui dunia, akan tetapi ini bisa jadi momentum spesial bagi kita untuk fokus beribadah di rumah sepanjang hari, tanpa ada tuntutan pekerjaan ataupun urusan lainnya. Semoga kita semua dilindungi oleh Allah SWT dan penyakit Corona ini segera dihilangkan dari muka bumi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun