Ketakutan masyarakat dunia terhadap virus corona semakin menjadi-jadi. Sejak awal kemunculannya di Kota Wuhan, Tiongkok, semua negara di dunia menutup akses penerbangan dari ataupun ke Tiongkok untuk mencegah penyebaran virus mematikan ini di negaranya, tidak hanya itu, pemimpin-pemimpin negara juga mengantisipasi kedatangan virus ini dengan memasang alat pendeteksi di seluruh bandara yang ada.
Walaupun demikian, Virus yang bernama Covid-19 tetap bisa lolos dan berhasil menginfeksi ribuan orang di berbagai negara, sehingga virus ini menjadi momok menakutkan yang menghantui milyaran orang hingga saat ini.
Sentimen dan rasis terhadap seluruh yang berkiatan dengan China pun mulai bermunculan, restoran-restoran China dipaksa tutup oleh masyarakat di berbagai negara seperti yang ada di Prancis.Â
Orang-orang yang memiliki paras oriental pun juga ikut menjadi korban teriakan dan hujatan dari penduduk sekitar, mereka menganggap seluruh orang China menjadi penular virus mematikan ini.
Virus corona tidak hanya membunuh ribuan manusia akan tetapi juga menghidupkan sentimen rasis terhadap jutaan orang China dan orang Asia di seluruh dunia.Â
Mirisnya, orang-orang Asia juga ikut menjadi korban karena dianggap memiliki hubungan dengan China, tidak hanya itu, paras dan postur orang-orang Asia juga dianggap mirip orang China, seperti yang terjadi di Mesir.
Baru-baru ini publik Mesir dihebohkan dengan munculnya sebuah video yang menampilkan orang berparas oriental yang dihujat oleh orang-orang Mesir. Kemungkinan besar orang tersebut adalah wisatawan yang berasal dari salah satu negara Asia. Didalam video tersebut, ia terlihat ketakutan dan berusaha menyetop taxi untuk pergi, namun tidak ada taxi yang mau berhenti untuk memberi pria ini tumpangan, sampai sekarang masih belum diketahui darimana asal pria di video tersebut.
Dalam waktu sekejap, video ini menjadi viral dan banyak orang yang menyayangkan sikap orang Mesir yang ada didalam video tersebut. Perlakuan rasis terhadap orang Asia di Mesir semakin banyak sejak adanya Virus corona ini, tak terkecuali terhadap mahasiswa Indonesia yang ada di Mesir, karena orang Mesir kesulitan membedakan antara orang Indonesia dengan orang China, sehingga banyak mahasiswa Indonesia yang berada di Mesir mengalami perlakuan rasis karena dianggap berasal dari China.Â
Saya pribadi sudah mengalami tiga kali perlakuan yang tidak mengenakkan ini, beberapa hari yang lalu saya lewat didepan sekelompok orang Mesir dan mereka menyoraki saya "corona, corona" sembari tertawa, saya pun menghampiri mereka dan menjelaskan bahwa saya berasal dari Indonesia dan saya juga cek kesehatan di Rumah Sakit Al-Azhar.
Teman saya bercerita, ketika ia memasuki bus, ada tiga orang Mesir yang tertawa dan menutup mulut mereka, seolah-olah takut akan terkena virus corona. Ada juga salah satu mahasiswa Indonesia yang dihujat oleh penjual daging di distrik 10 kota Kairo yang mengatakan "Kalian penyebab corona Masuk ke Mesir" ia pun menceritakan kisah menyakitkan hati ini di laman facebook.
Cerita-cerita di atas hanya sedikit diantara banyak perlakuan rasis orang Mesir terhadap orang Indonesia ataupun orang Asia lainnya. Virus corona adalah musuh kita bersama, tidak hanya orang Mesir yang takut terkena virus ini, kami pun sebagai orang Indonesia juga tidak ingin penyakit ini ada di Mesir karena kami pun sedang berada disini. Saya berharap ada langkah antisipatif yang dilakukan oleh pihak KBRI Kairo dalam merespon sentimen negatif yang dialami oleh mahasiswa indonesia di Mesir sehingga tidak menganggu kefokusan kami dalam menuntut ilmu di negeri para Nabi ini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H