Mesir juga mengenai dengan hal yang namanya Kain Sarung ini, namun bagi orang Mesir Kain sarung merupakan pakaian khusus bagi suami sesaat setelah  melakukan hubungan intim bersama istrinya. Jadi kain sarung ini merupakan pakaian "khusus" bagi orang Mesir, pakaian yang hanya boleh dipakai didalam rumah saja.
Gelak tawa orang Mesir pecah saat melihat anak muda Indonesia menggunakan kain sarung saat ke Mesjid. Dulu saya pernah melihat seorang teman yang diolok-olok orang Mesir karena menggunakan kain sarung saat pergi Sholat Jumat, teman saya ini bingung dan heran melihat orang di sekelilingnya menertawakan dirinya.Â
Akhirnya salah seorang senior mendatangi teman saya ini dan memberi tahu bahwa bagi orang Mesir memakai kain sarung di luar rumah itu merupakan aib dan hal yang memalukan.
Seketika saja wajah teman saya ini menjadi merah padam karena malu, entah kenapa saat itu saya pun juga ikut menertawakan dirinya, hehe.
Jadi jika anda berencana untuk berkuliah ataupun sekedar pergi jalan-jalan ke Mesir, maka satu hal ini mesti anda ketahui agar nanti perjalanan ke Mesir anda tidak malu-maluin.
2. Membeli Banyak Cabai dan Beras
kebutuhan akan nasi dan cabai itupun masih terbawa hingga ke Mesir, sehingga orang Indonesia selalu menjadi langganan tukang beras dan cabai yang selalu sepi dari pembeli orang Mesir, loh?
Bagi orang Mesir, Nasi dan cabai merupakan makanan sampingan dan bukan menjadi makanan pokok bagi mereka. Sehingga orang Mesir mungkin hanya memakan nasi 1 kali sehari, bahkan banyak juga yang memakan nasi hanya beberapa kali dalam seminggu, begitu juga dengan cabai.
Makanan pokok orang Mesir merupakan roti gandum dan kacang-kacangan, dua hal ini mereka makan setiap hari seperti kita memakan nasi dan cabai. Orang mesir jika memasak cabai mungkin hanya satu atau dua biji saja, sedikit sekali memang, karena orang Mesir tidak kuat makan pedas..
Wajar saja hal ini membuat pedagang beras dan cabai di Mesir tidak terlalu ramai pembelinya se[erti di Indonesia. Namun keadaan berubah saat  mahasiswa Indonesia datang dan hidup di Mesir, mereka selalu memborong beras dan cabai. Bisa dibayangkan jika di Mesir ini ada ribuan pelajar Indonesia banyaknya.