Mohon tunggu...
Tareq Albana
Tareq Albana Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Nominee of Best Citizen Journalism Kompasiana Awards 2019. || Mahasiswa Universitas Al-Azhar, Mesir. Jurusan Hadits dan Ilmu Hadits.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Jutaan Buku Banjiri CIBF, "Surga" Para Pecinta Buku di Dunia

7 Februari 2019   15:14 Diperbarui: 7 Februari 2019   16:23 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis berpose bareng Kang Abik di CIBF (Dokumentasi Pribadi)

Turunnya popularitas buku tidak hanya terjadi di Indonesia saja, namun juga mayoritas negara berkembang di dunia, bahkan negara maju sekalipun juga terdampak akan fenomena ini.

Tidak bisa dipungkiri, kecanggihan teknlogi serta keberadaan informasi yang bisa didapatkan dengan instan dan mudah menjadi salah satu penyebab paling utama yang membuat buku semakin ditinggalkan. Ditambah lagi dengan eksistensi e-book yang praktis dan murah semakin menggerus minat orang terhadap buku.

Namun agaknya kita bisa belajar dari Mesir yang senantiasa menjaga semangat membaca masyarakatnya. Buku masih menjadi primadona bagi masyarakat negeri Pyramida ini, Tak heran jika kita bakal melihat banyak masyarakatnya yang hobi mengoleksi buku.

Cairo Internasional Book Fair (Dokumentasi Pribadi
Cairo Internasional Book Fair (Dokumentasi Pribadi
Ternyata minat yang tinggi masyarakat Mesir terhadap buku ini tidak terjadi secara alamiah. Akan tetapi salah satunya berkat bazar buku yang dilakukan setiap tahunnya.

Setiap Awal tahun Mesir menjadi topik perbincangan penulis dan pecinta literasi diseluruh dunia, pasalnya Pemerintah Mesir selalu mengadakan bazar buku akbar, Cairo International Book Fair (CIBF).

Menariknya, walau digoncang gempuran teknologi informasi selama beberapa tahun belakangan ditambah lagi dengan maraknya pustaka digital di seluruh dunia. Akan tetapi eksistensi buku sepertinya masih belum bisa tergantikan di hati masyarakat Mesir. Buktinya perhelatan akbar tahunan Cairo International Book Fair (CIBF) yang diadakan tahun ini lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya.

CIBF merupakan salah satu bazar buku paling penting dan bergengsi di dunia setelah pameran buku Frankfurt. Pasalnya CIBF ini kerap dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, mulai dari presiden, kedutaan besar negara-negara dunia, hingga penulis dan pengunjung yang datang dari seluruh belahan dunia.

Kesempatan inilah yang digunakan oleh penulis dan penerbit untuk memperkenalkan karyanya kepada pengunjung penting tersebut, agar karyanya bisa terkenal di seluruh dunia.

Bazar ini diadakan di Cairo Exhibition Center, Distrik Tajmmu' Khamis kota Kairo, Mesir. Jika anda ingin menjelajahi pameran buku ini, jangan lupa menyiapkan stamina ekstra, pasalnya luas stand buku yang akan anda jelajahi sama dengan 4 kali lapangan sepak bola. 

Stand buku ini terdapat didalam 4 aula besar, yang dalam setiap aula terdiri dari 2 gedung berisi ribuan stand buku. Jadi jangan lupa untuk siapkan energi ekstra jika anda ingin menjelajahi pameran ini dalam satu hari.

Penulis berpose bareng Kang Abik di CIBF (Dokumentasi Pribadi)
Penulis berpose bareng Kang Abik di CIBF (Dokumentasi Pribadi)
Penulis sendiri butuh waktu dua hari untuk menjelajahi semua stand buku yang ada di dalam pameran ini. Tak salah jika pameran ini dinobatkan sebagai salah satu pameran buku terbesar di dunia.

Bahkan momen CIBF ini juga dimanfaatkan oleh Habiburrahman El-Shirazy atau yang akrab disapa Kang Abik untuk memburu buku-buku keagamaan maupun sastra Arab. Ditemani istri tercinta, Kang Abik bersemangat menjelajahi CIBF.

Tidak cukup sampai di situ, penulis juga bertemu dengan da'i kondang Indonesia, yaitu Syekh Ahmad Al-Mishry yang kerap mengisi kajian bareng Aa Gym dan Ustad Yusuf Mansyur. Beliau memburu buku-buku keagamaan yang jarang ditemukan di Indonesia. Beliau sangat asyik memilih buku yang akan dibeli, tak lupa penulis abadikan momen ini dengan berpose bersama beliau di salah stand buku.

Penulis Bareng Syekh Ahmad Al-Mishry (Dokumentasi pribadi)
Penulis Bareng Syekh Ahmad Al-Mishry (Dokumentasi pribadi)
Universitas besar dunia juga tak mau ketinggalan, mereka pun berlomba membuka stand di dalam pameran ini, seperti Universitas Al-Azhar, Prince Muhammad bin Salman University, German Institute dan masih banyak lagi yang lainnya. Hal tersebut dilakukan dengan harapan bisa memperkenalkan Universitas dan program andalan mereka agar semakin banyak mahasiswa internasional yang datang dan belajar di kampus tersebut.

Pada tahun ini CIBF merayakan ulang tahun ke 50 tahun. Bazar ini diselenggarakan oleh General Egyptian Book Organization pertama kali pada tahun 1969 dan rutin dilaksanakan setiap awal tahunnya hingga sekarang. CIBF dilaksanakan selama 2 minggu dan dimeriahkan dengan hadirnya ribuan penerbit dengan jutaan buku dari seluruh dunia.

Sebagai info, pada tahun 2006 bazar buku ini dinobatkan sebagai bazar buku terbesar kedua di dunia setelah pameran buku di Frankfurt. CIBF dikunjungi lebih dari 2 juta orang setiap tahunnya. Tak heran, jika hal ini menarik minat pelaku usaha percetakan dan penulis buku untuk tampil memamerkan karya-karyanya.

Bazar ini juga dimanfaatkan oleh pecinta buku untuk memburu buku-buku langka maupun buku yang sudah tidak dicetak lagi di negaranya.

Tidak hanya memerkan buku, Stand Universitas Al-Azhar juga memamerkan karya seni lukisan (dokumentasi pribadi)
Tidak hanya memerkan buku, Stand Universitas Al-Azhar juga memamerkan karya seni lukisan (dokumentasi pribadi)
Hal menarik lainnya dari CIBF ini ialah dengan banyaknya diskon yang diberikan oleh para penerbit, sehingga walaupun bazar ini bergengsi namun harga buku yang ditawarkan sangatlah murah.

Hal ini memang saya lansung yang merasakannya, ada sebuah buku yang dijual oleh salah satu penerbit dari negara Arab yang memberi diskon hingga setengah harga kepada saya.

Bahkan dari pengakuan salah seorang teman, ia mendapat sebuah buku dan Al-Quran gratis dari penerbit asal Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.

Diskon besar-besaran ini lah yang membuat bazar ini semakin diminati oleh pengunjung. Tak jarang juga ada penerbit memberikan buku gratis kepada pengunjung sebagai salah satu strategi agar buku-buku mereka tersebar diseluruh dunia.

Al-Quran Gratis yang penulis dapatkan dari Stand Buku Arab Saudi (dokumentasi pribadi)
Al-Quran Gratis yang penulis dapatkan dari Stand Buku Arab Saudi (dokumentasi pribadi)
Keberadaan bazar buku ini tidak hanya menjadi ajang promosi bagi penerbit buku, namun juga berkah bagi masyarakat Mesir karena berkat bazar ini, minat mereka terhadap buku semakin bertambah dan ini merupakan hal yang sangat positif untuk kemajuan bangsanya.

Mesir selama ribuan tahun memang dikenal sebagai negara yang mementingkan ilmu pengetahuan. Hal inilah yang membuat Mesir dikenal sebagai negara penghasil ilmuwan dan cendikia papan atas dunia. Tak heran jika banyak penerima Nobel sains dan sastra yang datang dari Mesir.

Kemajuan ilmu pengetahun di Mesir juga tidak lepas dari keberadaan Universitas Al-Azhar yang memberikan sumbangsih besarnya kepada pendidikan literasi masyarakat Mesir. Kita akan banyak menemukan buku berkualitas dengan harga yang sangat murah jika berada di Mesir ini.

Melihat kesuksesan pameran CIBF di Mesir, semoga kelak pemerintah Indonesia juga bisa mengadakan pameran buku seperti ini karena tentunya akan berdampak positif dalam membangkitkan minat generasi muda terhadap literasi Indonesia.
Tareq Albana, Cairo Mesir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun