Kita bisa berkaca dengan Negara Mesir, sebuah Negara yang terkenal maju pendidikannya di Timur Tengah khususnya di bidang keagamaan Islam. Mesir adalah Negara yang juga rendah minat baca masyarakatnya, walaupun begitu harga buku di Mesir sangatlah murah. Sehingga minat baca masyarakat Mesir yang awalnya rendah, semakin lama-semakin tinggi karena didukung dengan harga buku yang murah dan memudahkan masyarakatnya dalam memperoleh buku bacaan berkualitas.
Itu baru satu contoh buku yang penulis kemukakan, masih ada ribuan buku lainnya yang juga dijual sangat murah di negeri piramida ini. Â Tak heran jika banyak pemuda Mesir yang sudah akrab dengan berbagai jenis buku sejak kecilnya, apalagi bagi para mahasiswa Mesir yang rata-rata memiliki pustaka pribadi di rumahnya. Tentu saja Faktor harga buku yang murah meriah membuat mereka tidak merasa berat untuk mengoleksinya.
Mahalnya harga buku di Indonesia inilah yang menjadi salah satu sebab kenapa minat baca rakyat Indonesia menjadi rendah.
Kita mungkin bisa meniru Mesir dalam hal ini, sebab harga buku Mesir menjadi murah tak lepas dari dukungan pemerintah dan Universitas Al-Azhar yang memberikan subsidi kepada buku-buku penting terutama buku yang bertema Keagamaan agar bisa dibaca oleh masyarakat di semua golongan.
Minat Baca Orang Tua dan Guru yang Rendah
Kebiasaan membaca itu harus diciptakan dan tidak bisa datang dari sendirinya. Hal inilah kenapa banyak pemuda Indonesia saat ini tidak akrab dengan buku, yaitu tidak dikenalkan dengan buku sejak dini.
Sekali lagi sayang, mustahil orang tua bisa membiasakan anaknya dengan buku jika orang tua tersebut tidak suka membaca buku. Hal inilah mengapa minat baca yang rendah diturunkan dari generasi ke generasi
Banyak orang tua yang menyerahkan sepenuhnya pendidikan literasi seorang anak kepada pihak sekolah, namun sebenarnya sang anak jauh lebih lama berada di rumah dibanding sekolah (kecuali jika anak nya sekolah di full day school) disinilah peran orang tua dalam membiasakan anaknya dengan buku.
Begitu juga di sekolah, seorang guru dituntut untuk menyelesaikan materi belajar sesuai dengan kurikulum dan akibatnya banyak para guru yang lupa memperkenalkan buku dan membaca kepada muridnya.