"Sekarang fokus kita adalah menjaga keselamatan para ulama dari ulang "orang gila" yang sedang marak di Indonesia" pesan beliau kepada para Jemaah.
Setelah memberikan tausiyah para rombongan jemaah umrah pun pergi ke hotel masing-masing sedangkan penulis bersama rekan lainnya tetap berada di kediaman beliau dan mendengarkan obrolan beliau bersama ulama lainnya.
Satu hal yang menarik bagi penulis adalah Habib Rizieq seringkali mengucap Alhamdulillah dan ini penulis dengar hampir setiap saat. Hal inilah yang membuat kagum karena di tengah cobaan dan fitnah yang dihadapi, Habib Rizieq selalu mensyukrinya.
Saat penulis memperkenalkan diri bahwa penulis berasal dari Padang, Beliau lansung mengungkapkan kekagumannya dengan Syekh Yasin Al-Fadany yang  merupakan seorang ulama besar di Arab Saudi berdarah asli Minangkabau, Sumatra Barat.Â
Lalu beliau juga mengungkapkan bahwa Al-Azhar adalah sebuah universitas yang diakui keilmuannya dan beliau juga berpesan kepada penulis agar terus semangat belajar dan kembali ke Indonesia untuk memperjuangkan agama Islam.
"Antum lagi libur di Al-Azhar?" tanya beliau sesaat setelah penulis memperkenalkan diri.
 "Tidak Habib, di Al-Azhar tidak ada Absen jadi kita bisa libur sebulan untuk pergi Umrah," jawab penulis.
"Iya, ana tahu kalau di Al Azhar tidak ada Absen, berbeda dengan Universitas ana dahulu, kalau di Arab Saudi absen 3 hari saja tanpa keterangan maka sudah dipastikan dia tidak naik tahun itu, " Ucap beliau menimpali sambil tersenyum.
Penulis pun mengangguk dan menjelaskan bahwa di Al-Azhar yang dituntut ialah keikhlasan dalam belajar, bukan karena absen namun karena niat untuk menuntut ilmu agama, dan Habib Rizieq pun terlihat mengamini.
Penulis juga melihat sisi yang berbeda dari Habib Rizieq, yaitu kelembutannya. Siapa yang menyangka jika beliau yang dikenal tegas dan garang saat berada di atas mimbar, namun menjadi sangat lembut dan ramah saat di luar podium?
Mental Penulis awal nya sempat "ciut" saat akan bertemu dengan Habib Rizieq karena terbayang lantang dan tegasnya suara beliau sebagaimana yang selalu penulis dengar di setiap rekaman video ceramahnya.