Mohon tunggu...
Tareq Albana
Tareq Albana Mohon Tunggu... Mahasiswa

Nominee of Best Citizen Journalism Kompasiana Awards 2019. || Mahasiswa Universitas Al-Azhar, Mesir. Jurusan Hadits dan Ilmu Hadits.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Dari Mesir, Nekat Umrah dengan Modal Dua Juta Rupiah

27 Februari 2018   15:40 Diperbarui: 28 Februari 2018   10:13 3369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis bersama dua orang Partner dalam Umrah BackPacker ke Tanah Suci (Dokumentasi Pribadi)

Bismillahirrahmanirrahim

Ibadah Umrah adalah ibadah yang mulia di sisi Allah, di mana kita datang mengunjungi rumah Allah yang terkenal dengan istilah Baitullah AL-Haram yang berarti rumah Allah yang suci. Jutaan umat muslim berkumpul dari penjuru dunia menyambut undangan Allah untuk mengunjungi rumahnya, tak melihat usia mulai dari anak bayi hingga lansia yang sudah renta.

Tingginya Kemuliaan ibadah Umrah ini sebanding dengan usaha yang kita lakukan dalam memperoleh nya. Sudah jamak diketahui bahwa pelaksanaan ibadah umrah membutuhkan dana yang banyak, waktu yang panjang serta kesehatan yang prima. Oleh karena itulah tidak semua orang yang berkesempatan untuk menunaikannya, bisa jadi karena terhalang waktu, dana ataupun kesehatan.

Namun tahukah anda bahwa kita membutuhkan undangan dari Allah agar bisa datang ke tanah suci, seperti ibaratnya ketika kita datang ke Istana Presiden, maka kita membutuhkan undangan agar bisa masuk, begitu juga dengan Rumah Allah namun Baitullah jauh lebih mulia dari istana penguasa manapun. Untuk lebih lengkap nya anda bisa baca tulisan saya tentang "Undangan Allah" yang akan terbit selanjutnya.

Oke kita lanjutkan, sebagaimana keinginan jutaan kaum muslimin lainnya, saya juga memiliki keinginan untuk mengunjungi Tanah Suci ini. Pada awalnya belum pernah terpikirkan sebelum nya untuk datang ke Baitullah, jujur saja saya lebih ingin ke Turki ataupun ke Negara Eropa lainnya.

Namun Allah datangkan hidayah yang membuat sadar bahwa sebelum pergi keliling dunia, saya harus mengunjungi rumah Allah yang mulia terlebih dahulu. Karena sebelum kita berkelana di Bumi yang pada hakikatnya adalah milik Allah, maka sebaiknya datang ke Rumah-Nya terlebih dahulu untuk meminta izin, hehe.

Alhamdulillah, saya memiliki sebagian kecil uang yang sudah lama ditabung, awalnya uang itu akan digunakan untuk pergi explore Negara Turki yang terkenal Indah. Namun hal itu diurungkan, lalu saya bertekad untuk datang pergi menunaikan ibadah Umrah sambil datang berkunjung ke rumah Nabi Muhammad SAW di Madinah.

Namun saya lama merenung, tahukah anda kenapa? Karena hanya memiliki tabungan sekitar 3 jutaan saja yang sudah susah payah ditabung sekian lamanya, walau sebenarnya ongkos umrah dari Kairo tidak semahal di Indonesia, akan tetapi tetap saja saya membutuhkan uang sekitar 7 jutaan lagi. Setelah sempat putus asa, namun suatu hari saya sadar dan yakin bahwa Allah tidak akan mungkin mempersulit hamba-Nya yang datang dan ingin berkunjung ke tanah suci.

Maka atas keyakinan itulah berbulan lama nya saya berdoa dan meminta doa kepada teman-teman yang pergi umrah, saya menitip doa "titip doa ya, kasih tahu ke Allah kalau aku ingin datang berkunjung, tapi uang belum ada. Semoga dimudakan" kira-kira seperti itulah yang saya ucapkan ketika tahu ada teman-teman yang pergi umrah dari Kairo.

Setelah sekian lama nya mengumpulkan uang, akhirnya pada bulan Desember 2017 saya memberanikan diri untuk mengungkapkan niat Umrah ini kepada orang tua. Alhamdulillah orang tua merespon baik niat ini, bahkan orang tua ingin memberikan uang untuk menutupi kekurangan yang dibutuhkan agar bisa pergi umrah.

Setelah ujian semester 1 pada bulan Januari 2018, saya mulai mencari teman dan travel yang bisa membantu menguruskan Visanya. Oh ya berhubung saya kuliah di Mesir dan bisa sedikit berbahasa Arab akhir nya saya pilih umrah backpacker, yaitu pihak travel hanya menyediakan tiket pesawat dan visa saja ,selain itu seperti hotel, guide dan makan harus kita cari sendiri sesampai nya di Mekkah.

Alhamdulillah setelah selesai membayar tiket dan visa, saya pun lega. Namun kelegaan itu hanya berlangsung sebentar karena saat melihat rekening bank, di sana tertera bahwa uang saya hanya bersisa 3 Juta rupiah saja. Hal ini membuat saya sedikit bingung dan takut jikalau uang ini tidak cukup saat saya berada di Mekkah dan Madinah.

Setelah berkonsultasi dengan senior, beliau menyarankan saya untuk membeli Tasbih Koka dan Buat Zuriyyat yang terkenal di Indonesia sebagai obat herbal kesuburan untuk program kehamilan untuk dijual kembali di Tanah Suci. Harga Tasbih Koka dan Buah Zuriyyat di Mesir sangatlah murah, namun dua benda ini dijual sangat mahal di Arab Saudi, bisa 3 kali lipat lebih mahal karena dua benda ini hanya terdapat di Mesir dan sangat langka di Tanah Suci.

Akhirnya 1 juta saya sisihkan untuk membeli Tasbih dan Zuriyyat dengan harapan bisa saya jual kembali kepada para jemaah Indonesia di sana lalu nanti uang dan labanya akan digunakan untuk bertahan hidup selama sebulan di Tanah Suci.

Bagi anda yang belum tahu, bahwa mahasiswa Indonesia di Mesir berkesematan untuk tinggal selama sebulan penuh di Tanah Suci, namun semua kebutuhan seperti Akomodasi harus dicari sendiri seperti hotel dan makan. Oleh sebab itulah tak jarang anda melihat sebagian mahasiswa yang pergi umrah bisa sekalian bekerja membimbing dan membantu para jemaah yang membutuhkan bantuan.

"Allah mengundang kami ke Rumah-Nya maka Allah lah yang akan memberi kami Makanan, Tempat tinggal dan Rezeki selama disana" Itulah keyakinan saya

Lalu uang saya bersisa sekitar 2 juta rupiah, setelah saya tarik dalam bentuk Pound Mesir, ditukarkan ke Riyal Saudi akhirnya menjadi 500 riyal. Sempat saya ragu, apakah 500 Riyal ini cukup untuk biaya Hotel dan makan selama sebulan? Entahlah, namun saya telah bertekad untuk datang memenuhi panggilan Allah, mumpung masih muda.

Alhamdulillah, Allah memang menolong hamba nya yang ingin pergi ke Rumah-Nya. Saat berada di rumah abang kandung saya di Kairo, kakak Ipar saya memberikan 20 Dollar untuk penambah uang saku saya, 20 dollar itu sekitar 80 riyal, lumayan untuk hidup beberapa hari di Mekkah, hehe.

Setelah melakukan berbagai persiapan, akhirnya visa saya berhasil keluar dan berangkat pada tanggal 17 Februari 2018. Lalu saya berangkat bersama dua orang teman yang sama -- sama belum pernah ke Mekkah. Bebrbekal pengetahuan sejarah dan tatacara Umrah, kita berangkat dengan mengharapkan pertolongan Allah dan Bismillah, kami berangkat!

Hari ini, di kamar Hotel Cristal El-Assel, Kota Mekkah AL-Mukarromah saya menulis kisah permulaan pergi ke Tanah Suci. Hari ini adalah hari ke 10 keberadaan saya di Tanah Suci dan Alhamdulillah sudah banyak hal yang terjadi. Kami mendapat berbagai kemudahan.

Tahukan Anda berapa sisa uang saya sekarang? Dari 500 riyal yang saya Bawa dari Mesir, saat ini bersisa sekitar 300 Riyal. Selama 10 Hari saya menghabisakan sekitar 200 Riyal, cukup murah bukan? Dan Alhamdulillah Tasbih yang saya bawa dari Kairo sudah terjual beberapa buah dan uangnya saya gunakan untuk membayar hotel dan makan saya selama di sini.

Telah banyak hal yang terjadi selama sepuluh hari ini, namun tidak mungkin rasanya saya ungkapkan di tulisan ini, insya Allah satu persatu kisah petualangan akan saya tuliskan di sela kesibukan saya beribadah kepada Allah SWT.

Hari ini, adalah hari ke sepuluh dan masih bersisa sekitar 20 hari lagi keberadaan saya di tanah suci, sanggupkah saya bertahan hanya dengan 300 Riyal (Sekitar 1 Juta) selama 20 Hari lagi? Mudah-mudahan saja. Nantikan tulisan saya selanjutnya!

Hamba Allah yang Lemah. Mekkah, pukul 11.00 pagi. 27 Februari 2018

Selamat berbagi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun