Mohon tunggu...
Tareq Albana
Tareq Albana Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Nominee of Best Citizen Journalism Kompasiana Awards 2019. || Mahasiswa Universitas Al-Azhar, Mesir. Jurusan Hadits dan Ilmu Hadits.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora featured

Perayaan Maulid Nabi, Sunnah atau Bid'ah?

30 November 2017   18:21 Diperbarui: 9 November 2019   11:27 7677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perayaan Maulid Nabi di Maroko | sumber gambar: middleeasteye.net

Perayaan Maulid Nabi yang Tidak Dibenarkan

Walaupun begitu, tidak semua perayaan maulid nabi Muhammad yang dibolehkan. Perayaan Maulid yang dibolehkan ialah yang diisi dengan hal hal bermanfaat dengan tujuan mengingatkan kita kembali akan suri tauladan kita, Nabi Muhammad SAW. 

Dalam konteks ini wajar saja ada ulama yang melarang perayaan maulid ini.

Jika perayaan maulid Nabi diisi dengan hal hal yang tidak bermanfaat atau bahkan maksiat, maka hal ini sangat tidak dibenarkan. 

Di beberapa negara misalnya, ada perayaan maulid nabi Muhammad yang diisi dengan acara menari nari ditengah jalan, atau acara nyanyian yang dilansungkan hingga tengah malam, maka perayaan maulid seperti ini lebih baik ditiadakan karena hanya akan menambah dosa saja.

Syekh Yusuf Qardawi juga menegaskan bahwa Perayaan yang diisi dengan hal hal yang tidak berfaedah itu bukanlah perayaan maulid nabi dan beliau tidak membenarkan seorangpun untuk melaksanakan nya.

Semoga, dengan merayakan Maulid nabi Muhammad SAW secara benar bisa menambah kecintaan dan kerinduan kita kepada mahkluk yang paling Allah cintai ini. Semarakkan Maulid Nabi agar para pemuda Indonesia dekat dengan kisah rasulullah dan agar mereka dekat dengan hal hal yang berhubungan dengan Islam.

Sekian, Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun