Tidak layak bagi seorang yang berakal bertanya: "Mengapa memperingati maulid Nabi Muhammad ?" karena seolah-olah dia bertanya : "Mengapa kalian bergembira dengan lahirnya Rasulullah saw?" (Maulana Al-Habib As-Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki Al-Hasani Al-Makki)
Nabi Muhammad SAW merupakan seorang Nabi sekaligus Rasul yang terakhir bagi umat manusia, serta menjadi manusia yang paling dicintai Allah dan Umat Islam. Kecintaan umat islam tersebut tidak pernah luntur selama ribuan tahun.Â
Sudah tak terhitung banyak nya Nasyid, Syair serta puisi puji-pujian kepada beliau yang dibuat dan disenandungkan oleh umat dari tahun ke tahun, dari masa ke masa hingga ke masa kita saat ini.
Sebagai orang yang mencintai rasulullah, tentu kita juga ikut mencintai apa dicintai oleh Nabi Muhammad dan membenci apa yang dibenci oleh beliau. Jika beliau cinta kepada para sahabat, maka kita juga cinta kepada para sahabatnya.Â
Jika beliau benci kepada orang yang berbuat maksiat, maka kita juga ikut membenci hal tersebut. Â Itulah hukum cinta yang berlaku di dalam kehidupan manusia.
Dalam ranah yang lebih filosofis, Sartre yang merupakan Filsuf Yunani menjelaskan bahwa orang yang mencintai pada hakekatnya hendak memiliki dunia orang yang dicintai. Artinya sebagai pecinta kita akan selalu berambisi untuk berhubungan dengan dunia org yg dicintai dalam hal ini Rasulullah SAW.
Ada logika sederhana mengenai cinta, bahwa jika sesorang mencintai kekasihnya, maka pasti dia mencintai apa saja yang berhubungan dengan kekasih nya tersebut.Â
Seperti itu juga antara kita dan Rasulullah, jika kita mencintai beliau, pasti kita akan suka dengan cinta dengan hal-hal yang berhubungan dengan beliau, mulai dari kehidupan beliau, cara bergaul, pakaian rasul, bahkan cara senyum rasulullah pun ikut diperhatikan oleh umat Islam.
Karena sebagai mana firman Allah yang menegaskan bahwa Rasulullah adalah seorang Uswah atau tauladan yang baik bagi sekalian alam. Sehingga setiap detail kehidupan rasul diabadikan oleh berbagai karya tulis, kisah dan berbagai riwayatnya abadi sepanjang zaman.
Logika sederhana mengenai cinta itulah yang membuat kita ikutan bahagia dan senang tatkala pujaan hati kita Rasulullah dilahirkan ke Dunia ini yang dikenal dengan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dirayakan oleh umat Islam sebagai tanda kecintaan mereka kepada beliau.
Perayaan Maulid yang berarti kelahiran adalah bentuk ekspresif untuk mengungkapkan kebahagiaan dan wujud rasa syukur umat Islam atas kelahiran pujaan hati ke dunia yang juga menandakan awal perjalanan beliau dalam mengarungi samudra kehidupan ini. Sejati nya, jika kita bahagia dengan kelahiran Nabi Muhammad, maka kita sudah merayakan Maulid Nabi tersebut.