Kriminalitas terhadap mahasiswa Indonesia di Mesir kembali terjadi. Sekawanan perampok yang berjumlah 4 orang ini manyatroni flat atau rumah mahasiswa Indonesia yang berada di daerah Mutsalas, distrik 10 Kota Kairo, Mesir pada Selasa, 21 November 2017 pukul 04.00 Clt dini hari.
Salah seorang saksi mata menceritakan bahwa kawanan perampok bersenjata api ini mendatangi rumah korban dengan membongkar pintu flat secara paksa. Mengetahui ada perampok bersenjata api masuk, dan penghuni rumah diancam akan dibunuh, mendengar hal itu beberapa orang mahasiswa yang berada di dalam rumah terpaksa meloncat ke luar flat mereka yang berada di lantai 2 dan berteriak meminta pertolongan. Akibatnya beberapa orang keselo dan terluka akibat meloncat dari flat tersebut.
"Korban yang kebetulan teman saya bercerita bahwa perampoknya berjumlah 4 orang dan ciri-ciri mereka berbadan besar dan berkulit hitam serta membawa senjata api dan benda tajam lainnya," ujar salah seorang tetangga korban yang menolak disebutkan identitasnya.
Nahas, ada salah seorang mahasiswa tidak berhasil menyelamatkan diri, akibatnya dia disandera dan diancam oleh pelaku menggunakan senjata api agar tidak melawan saat melancarkan aksinya dan merampas barang barang berharga yang ada di dalam rumah tersebut.
"Korbannya ada beberapa orang, diantara nya ada 3 orang yang berasal dari Sumatra Selatan yang juga tinggal di rumah itu. Barang-barang yang dirampas oleh perampok bersenjata itu ialah 4 unit laptop dan 5 unit smartphone," ujarnya tetangga korban yang berasal dari Jakarta ini.
Pelaku juga memeriksa seluruh rumah korban, namun ada salah satu kamar mahasiswa yang dikunci dari dalam. Sempat dibuka paksa dan tidak berhasil.
"Di rumah itu ada kamar yang dikunci dari dalam, di dalam nya ada seorang mahasiswa yang bernama Dayat. Alhasil perampok tidak jadi masuk ke kamar tersebut karena terkunci. Saya baru sampai ke rumah korban saat orang sudah ramai karena keributan tersebut, hingga pagi hari nya belum terlihat polisi yang datang," sambungnya.
Selain mengambil barang barang berharga, sebelum kabur para perampok ini sempat melukai salah seorang korban dengan benda tajam, akibatnya korban menderita luka di bagian paha.
Berdasarkan ciri-ciri nya, kuat dugaan bahwa sekawanan perampok itu merupakan pengungsi negara berkonflik dari Afrika Tengah yang kerap melakukan aksi kekerasan di Mesir terutama kepada mahasiswa Asia yang berbadan kecil dan kelihatan lemah.
"Lokasi di daerah itu pada malam hari memang sepi, namun jika siang hari lumayan ramai karena ada bengkel di dekat rumah korban, namun rumah korban tidak dilengkapi teralis besi, sedangkan beberapa rumah di sekitarnya sudah memakai teralis besi," tutur salah seorang mahasiswa asal Jakarta yang kebetulan tinggal di dekat lokasi kejadian.
Kami baru saja berkomunikasi dengan salah seorang mahasiswa yang tinggal di rumah tersebut mengatakan bahwa Saat ini para korban dalam proses pengobatan karena banyak yang menderita luka luka dan keseleo.Â
Pihak KBRI Kairo pun juga sudah bergerak memberikan tindak lanjut masalah ini dengan mengirimkan pengacara kedutaan Indonesia untuk membuat laporan ke polisi agar segera memburu pelaku tersebut.
"Luka akibat tusukan tidak terlalu besar dan masih bisa diobatin di rumah, alhamdulillah gak sampai dirawat di rumah sakit, begitu juga teman teman yang melompat ke luar flat, mereka melompat dari lantai 2 karena diancam akan dibunuh," ujar Dayat yang merupakan salah seorang korban.
"Alhamdulillah KBRI dan PPMI Mesir juga sudah bergerak dalam masalah ini, bahkan presiden PPMI Mesir, Pangeran Arsyad Ihsan Nulhaq dalam hal ini berjanji akan melaporkan nya kepada Grand Syaikh Al Azhar," tutur Dayat.
Sebelumnya, rumah korban sudah pernah disatroni perampok, tepatnya saat lebaran Idul Adha kemarin, di mana salah seorang korban menderita luka di bagian kepala. Kuat dugaan bahwa rumah korban sudah diincar oleh sekawanan perampok karena memang tidak memiliki pengaman ekstra seperti teralis besi.
Kejadian ini menambah daftar panjang kasus kriminalitas yang menimpa warga Indonesia yang berada di Mesir. Bulan lalu di daerah yang sama juga terjadi perampokan terhadap mahasiswa Indonesia. Diharapkan pemerintah Indonesia dalam hal ini KBRI Kairo cepat menanggapi kasus ini, agar tidak terjadi lagi kasus kekerasan dan kriminalitas yang membuat masyarakat Indonesia menjadi korban. Karena kejadian ini sudah terlalu sering menimpa warga kita dan jika ini dibiarkan, maka akan semakin banyak lagi korban yang mengalami kriminalitas ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H