“Sederhana” ya! Kata inilah yang cocok diberikan kepada para Dosen dan Profesor di Universitas ternama dunia ini, Kesederhanaan adalah pakaian para dosen Al-Azhar, hampir seluruh aspek kehidupan mereka baik di kampus dan di luar kampus diliputi dengan kesederhanaan.
Hal ini bisa dilihat dari gaya berpakaian para dosen nya, para dosen Al-Azhar sangat jarang memakai jas apalagi Tuxedo yang mahal, kebanyakan dari dosen ini memakai baju “Jalabiyah” atau baju gamis yang kita kenal, lalu di kepala para dosen ini ada semacam peci yang dinamakan “Turbus Al-Azhar” Turbus dan Jalabiyah inilah pakaian kebanggaan para dosen Al-Azhar, walaupun terlihat sederhana namun bagi mereka, pakaian itu jauh lebih berwibawa daripada memakai jas atau tuxedo.
Pakaian Ini juga digunakan Para dosen untuk menghadiri acara-acara resmi Universitas ataupun pemerintah. Kadang ada juga Dosen Al-Azhar yang datang menggunakan baju Kemeja dan celana dasar biasa, padahal mereka sudah bergelar Profesor dan Doktor, di Universitas yang bergengsi lagi, namun dari kesederhanaan berpakaian ini sehingga mereka tidak kelihatan berbeda dengan orang kebanyakan biasa ketika di luar Universitas. Sehingga banyak para mahasiswa yang tidak menyadari kehadiran para Doktor dan Dosen ini ketika di Luar Universitas seperti di Pasar ataupun ketika diatas bus.
Jujur, Aku pun juga merasa heran melihat para dosen yang datang menggunakan mobil Bus dan ikut-ikutan berdesak-desakan dengan mahasiswa diatas bus, namun karena para dosen ini memiliki akhlak yang mulia, mereka pun tidak merasa malu, apalagi merasa gengsi untuk naik bus bersama mahasiswa.
Pasti sangat heran kan jika kita melihat seorang yang sudah sekelas professor pun masih tidak segan untuk menjadi sopir taksi untuk memenuhi kehidupan nya, walau sebenarnya gaji yang didapat sudah lebih dari cukup untuk menghidupinya. Luar biasa!
Padahal mereka adalah dosen-dosen terbaik yang dimiliki oleh Al-Azhar dan Mesir! Tidak hanya Mesir saja, Namun juga Negara Arab. Banyak dari dosen Al-Azhar menjadi dosen terbang di beberapa Universitas di Negara-Negara arab lain nya seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Qatar serta dibeberapa negara Eropa.
Agak nya kita memang harus banyak belajar dari kehidupan para Dosen Al-Azhar ini, bukan nya mereka miskin atau kekurangan gaji yang didapatkan dari Universitas sekelas Al-Azhar, namun memang gaya hidup sederhana itu sudah menjadi bagian dari hidup mereka.
- Tetap mengajar Walaupun hanya dihadiri oleh satu atau dua orang Mahasiswa saja.
Ini fakta unik lain nya dari para dosen ini, karena mereka tidak terlalu mempedulikan jumlah mahasiswa ketika dosen ini akan mengajar, bagi para dosen itu ilmu ini harus disampaikan kepada mahasiswa walaupun jumlah mahasiswa yang hadir kadang sangat sedikit.
Seperti yang pernah aku rasakan ketika belajar tentang Sejarah Perkembangan Umat Islam, ketika itu hanya hadir 2 orang mahasiswa saja ketika beliau akan memulai pelajaran, namun dosen itu tetap melanjutkan pelajaran seperti biasa nya, tidak ada raut wajah kecewa sedikitpun terlihat dari wajah beliau, bukan nya marah beliau malah berpesan kepada yang hadir untuk mengajarkan mahasiswa yg tidak hadir mengenai pelajaran hari ini.