Mohon tunggu...
Isnawan Aslam
Isnawan Aslam Mohon Tunggu... -

Senang menggiatkan dunia Internet

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kecoa

8 April 2011   01:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:01 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tengah malam Kang Bejo terbangun ingin buang air kecil. Masih dengan setengah melek, dia menuju kamar mandi. Begitu mau buang air di kloset, terlihat seekor kecoa sedang berjuang untuk naik, tapi selalu gagal, karena licin. Setiap berusaha merayap ke dinding kloset, pasti jatuh lagi ke air yang ada di dalamnya. Entah sudah berapa lama kecoa itu berjuang menyelamatkan diri.

Entah bagaimana, dalam keadaan kantuk yang masih menggelayut, dia masih berpikir untuk tidak buang air di kloset. Ada rasa kasihan terhadap kecoa. Dia membayangkan, apabila nanti selesai buang air dan dia menekan tombol penyiraman, pastilah kecoa itu tenggelam masuk ke dalam septic tank, dan bisa mati.

Dia mengambil sikat yang ada pegangannya – yang biasanya digunakan untuk menyikat kloset – untuk mengambil kecoa itu dan membiarkannya pergi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun