Mohon tunggu...
Bintara Wiranata
Bintara Wiranata Mohon Tunggu... Pramusaji - Open Minded

Laugh With Many Don't Trust Any

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tara Ways of Life Part 6 (Trouble Maker)

10 April 2021   05:23 Diperbarui: 10 April 2021   05:27 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Baru masuk jenjang menengah atas udah ngerasain dilema walaupun hati kecil gue sangat menginginkan Rinny.

Gue meninggalkan Rinny dengan jawaban yang menggantung apa gue dan dia berkomitmen atau enggak.

Ngalor ngidul jam istirahat nyoba nyari si Ady sama Nadia yang entah ada dimana,gue coba ke kantin mereka gak ada di sana

Yaudahlah gue mojok di bawah pohon samping tukang mie ayam kaya biasa.

"Lagi mikirin apa Tara?" Zaskia dan 2 temannya menghampiri gue yang melamun .

"Eh elo ki,gak mikirin apa-apa kok hehe" gue jawab seadanya 

"Gue pesenin makan ya buat lo? belom sarapan kan lo?" 

"Gak usah ki gue gak laper kok" gue menolak secara halus karena keadaan kaya gini hilang nafsu makan gue.

"Gak boleh nolak karena gue yang teraktir OKE" Zaskia memaksa .

tibalah makanan pesanan Zaskia buat gue .

"Lo harus makan ya" 

"Lo kenapa baik banget sih ki? padahal gue sama lo juga baru kenal?"

"Baru kenal? hahahaha coba lo inget-inget gue siapa?" 

gue mencoba menggali ingatan gue tapi memang sekilas dia gak asing buat gue.

"Nah lo Zaskia anaknya Pak Jamal temen SMP nyokap gue? yang pernah main ke rumah gue?"

"Tepat sekali Tara hahahahaha kok lo baru sadar?"

ternyata Zaskia ini pernah ketemu gue waktu nyokap gue jadi panitia reuni SMP .

Dia dan ayahnya datang mengadakan rapat di rumah gue karena lokasi SMP mereka gak jauh dari rumah mereka.

"Ada sesuatu yang belom lo tau masalah lainnya Tar selain itu hahahahaha" Zaskia menyembunyikan sesuatu dari gue

"Ada apa ini sebenernya?" gue bergumam dalam hati

"Yaudah gue duluan ya,lo abisin makannya BYE......"

Tak lama kemudian bel tanda masuk pun berbunyi.

Gue bergegas ke ruang guru karena sudah dapat tugas dari Ibu Fatimah untuk menemui beliau tentang tugas yang akan di berikan beliau

Si Ady pun sudah ada di ruang guru dan menyimak penjelasan wali kelas kami.

Tugas dari beliau adalah mengarahkan siswa siswi kelas kami untuk mata pelajaran yang akan beliau ajarkan

(Ibu Siti Fatimah ini mengajar mata pelajaran ilmu gizi)

Tugas dari beliau adalah memfoto copy buku pelajaran yang akan menjadi modul pada mata pelajaran tersebut.

"Kalian mengerti kan? tolong di sampaikan kepada teman-teman sekelasnya ya" Ibu Fatimah memberikan arahan sedemikian rupa agar kami mengerti.

"Karena hari ini semua kegiatan sudah selesai kalian boleh pulang setelah menyampaikan apa yang tadi ibu sudah bicarakan kepada kalian"

"Asiiikkkk hari ini pulang cepet" gue berbisik dengan Ady.

Setelah gue dan Ady sampaikan amanah dari beliau kepada teman-teman sekelas kami pun segera pulang.

Ada kejadian tak terduga di depan sekolah.

Reza kakak dari Rinny sedang di hajar oleh teman-teman dari Jaya

Gue secara refleks berlari ke arah mereka "BERHENTI!!!" gue berteriak lantang karena ini tindakan pengecut 1 lawan 3

"Ada apaan nih bang?" gue coba bertanya kepada mereka

"Lo gak usah ikut campur ini bukan urusan lo Tara!" salah satu teman Jaya yang bernama Dodi menggertak.

"BANCI kalian beraninya keroyokan!! kalo mau 3 lawan 3 ayo" karena gue sama Ady dan Reza jadi keadaan berimbang.

Ady pun geram dengan tindakan mereka yang tidak ada kapoknya padahal bosnya sudah babak belur dan tidak masuk sekolah hari ini.

Ternyata mereka memilih mundur.

"Heh Reza urusan kita belom selesai ya!!" Ancam Dodi kepada Reza

"Kak lo baik-baik aja?" Rinny yang menghampiri kakaknya khawatir dengan keadaannya.

"Makasih ya Tara lo udah nolongin gue,kalo gak ada lo mungkin gue udah masuk rumah sakit" Reza berterima kasih

"Santai bang,gue nolong karena tau posisi lo gak salah"

"Yaudah gue cabut ya,Rin ayo pulang" Reza mengajak Rinny pulang ke rumah.

"Tara gue tunggu jawaban lo hari sabtu kaya apa yang udah lo janjiin OKE! gue pulang dulu ya" Rinny pun berpamitan 

Gue dan Ady pun segera pulang karena hari sudah semakin siang

"Lo mau maen dulu gak Tar? kalo mau ayo kita ke rumah Nadia atau Nadia gue ajak ke rumah aja ya hehehe" Ady hari ini keliatan sangat bahagia.

"Baiknya lo ajak ke rumah aja Dy tapi izin dulu sama orang tuanya ya" gue memberikan pendapat kepada sahabat gue itu.

Singkat cerita izin di berikan oleh orang tua Nadia.

Ady dan Nadia berboncengan motor sementara gue naik angkutan umum,ya ngalah deh sama pasangan baru hehehehe

Sesampainya di rumah Ady kami bertiga makan siang dan bercerita tentang hal-hal ketika masa SMP

Di sini gue tau Nadia anak paskibra yang pada umumnya pasti di kenal sama anak satu sekolahannya.

Nadia ini orangnya cuek sama laki-laki tapi entah kenapa dia bisa luluh sama si Ady.

Nadia ini anak dari 2 bersaudara sementara Nadia ini anak pertama dan adiknya berumur 14 tahun saat ini bersekolah di luar kota.

Hari Kamis dan Jum'at sekolah seperti biasa bedanya cuma di hari Jum'at pulang lebih lama karena istirahat dan shalat Jum'at secara bersamaan.

Dan tibalah hari Sabtu hal yang udah gue janjiin sama Rinny harus gue tepatin.

Pagi hari sebelum berangkat terjadi sedikit percakapan antara gue dan Ady.

"Tar dari cerita lo kemarin gimana keputusannya?" Ady bertanya penasaran

"Nanti aja lo liat" jawaban singkat padat jelas gue berikan kepada Ady

 Sesampainya di sekolah gue liat Jaya udah nangkring di warung kopi samping sekolah.

Gue dan Ady acuh terhadap Jaya yang terlihat malu enggan menatap kami ketika kami lewat

"Kenapa tuh orang jadi kaya ayam sayur gitu? hahahaha" Ady heran dengan sikap jaya yang kemarin gayanya seperti jawara jadi ciut sekarang.

"Biarin aja udah,gak bakal berani semena mena lagi dia sekarang" gue menanggapi omongan Ady 

Sesampainya di kelas gue heran kenapa tas Rinny ada di meja gue dan Ady tapi gue abaikan dan memilih baca komik kesukaan gue sebelum pelajaran di mulai hehehe

"Ady tukeran tempat duduk ya" Rinny yang datang entah dari mana menghampiri gue dan Ady

"Yaudah emang pas deh lagi keadaan kaya gini mah hehehe" Ady dengan senang hati pindah tempat duduk di meja depan dengan Nadia yang sedang mencatat kebutuhan kelas karena Nadia seorang bendahara.

"Mau kasih jawabannya sekarang apa nanti?" Rinny dengan wajah penuh harap bertanya tentang jawaban gue.

BERSAMBUNG.................

PENASARAN sama jawaban Tara? Dan bakal ada ulah Tara sama Ady yang bikin geger 1 sekolah

 Nanti ada di part 7 ya Reader hehehe 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun