KOMPASIANA.COM, Baubau - Kemelut dualisme yang terjadi di KNPI Sultra, kian makin memanas. Saling klaim sebagai DPD yang sah antara Umar Bonte dan Syahrur Beddu terus bergulir dibeberapa media di Sultra sehingga saling sindirpun tak terelakan.
Krisuh ditubuh KNPI ini mendapat respon dari dua cabang GMNI yang ada di Sultra, yakni Cabang Baubau dan Cabang Wakatobi. Respon ini ada akibat adanya pencatutan nama GMNI Sultra yang memberikan pernyataan dimedia, mendukung salah satu kubu atas dualisme KNPI Sultra.
Menurut Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Baubau Aru Pratama Putra, perlu ada kesepahaman bersama antara cabang GMNI di Sultra agar tak salah kaprah dalam memahami arah politik GMNI dalam menyikapi persoalan dualisme KNPI, terutama terkait dukungan GMNI. Senin (25/3/2018).
"Perlu ada kesepahaman bersama antara cabang GMNI di Sultra agar tak salah kaprah dalam memahami arah politik GMNI dalam menyikapi persoalan dualisme KNPI, terutama terkait dukungan GMNI" ucapnya.
Baca Juga Berita Pencatutan nama GMNI Sultra : https://suarakendarinews.com/okp-sultra-knpi-sultra-sah-hanya-dibawah-kepemimpinan-syahrul-beddu/
Kata Bung Aru, Sapaan akrabnya bahwa sesungguhnya GMNI belum bisa memberikan dukungannya untuk berada disalah satu kubu di KNPI Sultra. Hal ini dikatakan Aru karena GMNI Sultra belum terbentuk dan tidak memiliki legalitas.
"Saya mengatakan ini agar publik tahu bahwa GMNI belum bisa memberikan dukungannya untuk mendukung salah satu kubu karena GMNI untuk Sulawesi Tenggara belum terbentuk atau belum ada" tukasnya.
"Adapun kalau GMNI Sulawesi Tengggara terbentuk, pastilah melalui persetujuan saya. Selama ini, nama GMNI Sulawesi Tenggara digunakan hanya untuk mencari keuntungan oknum dipencatutnya" tambahnya lagi.
"Kami sebagai kader yang konstitusional, heran oknum yang mencatut nama GMNI Sultra, padahal GMNI Sultra belum terbentuk. Yang ada hanya Dewan Pimpinan Cabang setingkat Kabupaten atau Kota" ujar Ardian
"Kami bingung dengan logika pemikiran oknum sipencatut, apakah ia paham GMNI ataukah ia hanya sekedar berorganisasi karena melihat peluang untuk bisa mencari hidup? Harusnya GMNI Menegahi Krisuh dualisme Di KNPI Sultra Bukan Mala Mendukung Salah Satu Pihak, Untuk itu kami bersama DPC Baubau mengecam tindakan itu karena dari keluar rel organisasi" tambanya. (SN)