Diantara perjalanan presiden yang  penuh dan berpengaruh pada kepemimpinan sosial adalah presiden Soekarno, Soeharto dan SBY, sedangkan Jokowi masih dalam masa kepemimpinan yang akan menemukan titik jenuh (anti klimak) rakyat.
Tentunya dimasa kepemimpinan Jokowi kecenderungan politik sosial akan merindukan kepemimpinan SBY, apalagi dalam kepemimpinan Jokowi banyak masalah yang membuat riak politik ditengah kehidupan rakyat.
Sebagaimana penulis sampaikan diatas hal itu bergantung pada mereka yang menyambut simpul politik dimaksud.Â
Nah, Â dalam hal ini adalah AHY sebagai representatif SBY. Namun karena performance AHY terilustrasi dalam politik sebagai orang muda maka mengalami kendala yang cukup berarti dalam pengaruh politik.Â
Lalu sebagai alternatif tentu akan muncul solusi politik terhadap AHY untuk mundur selangkah sekaligus menguji kesabaran dalam politiknya. Misalnya hanya berkonsentrasi pada bargaining kekuatan politik sebagai calon wakil presiden.Â
Beberapa alternatif yang mungkin dapat di interpretasikan adalah memasangkan AHY dengan calon presiden seperti berpasangan dengan Anis Baswedan atau dengan Ganjar Pranowo atau dengan Prabowo Subianto.Â
AHY dapat menjadi calon Wakil presiden favorit dan dapat menjadi calon wakil presiden yang terkuat diantara nama lain seperti Puan Maharani dan Gatot Nurmantio.
Karena, kapasitas politiknya yang merupakan representatif SBY sebagai presiden yang mampu mempengaruhi kondisi kehidupan rakyat dimasa lalu. Maka dalam ukurannya sebagai calon wakil presiden AHY dapat digolongkan sebagai calon wakil presiden plus.Â
Faktor lain yang menempatkannya sebagai calon wakil presiden favorit juga karena kecenderungan sosial politik dengan pola politik yang berulang yaitu kerinduan rakyat terhadap kepemimpinan masa lalu.Â
Nah...politik selalu memunculkan tunasnya, namun semua itu akan berpulang pada mereka yang jeli memanfaatkannya, Â jika mereka bisa sudah pasti dapat berkembang menjadi kekuatan politik, tetapi bila tidak bisa maka semua akan hilang dengan sendirinya.Â
Salam