Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Strategi Membangun Kedaulatan Rakyat Perlu Oposisi Yang Kuat, Kenapa?

23 April 2021   11:00 Diperbarui: 7 Mei 2021   02:42 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Tarmidinsyah Abubakar

Trias politika adalah konsep membangun rakyat dan negara yang berorientasi pada keseimbangan tiga lembaga negara yakni eksekutif, legislatif dan yudikatif. Sesungguhnya ketiga lembaga negara ini tidak boleh ada yang saling menundukkan, tetapi terjalin kordinasi secara baik dalam suatu fatsun politik negara yang memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kedaulatan rakyat.

Kesimbangan lintas kekuatan politik ketiga lembaga inilah yang menjadi indikator penerapan demokrasi dan kualitasnya pada suatu bangsa dan negara. Jika terjadi kepincangan salah satu diantaranya maka dibutuhkan penguatan atau memperbaiki kualitas lembaga tersebut agar berfungsi dan berperan sebagaimana tuntutan normatif.

Jika eksekutif dikuasai oleh legislatif maka sistem negara akan menyerupai sistem parlementer, demikian pula jika eksekutif yang dominan menguasai legislatif maka kedaulatan rakyat akan melemah, karena perwakilan rakyat lemah.

Untuk keseimbangan kedua lembaga negara tersebut dalam penyelenggaraan kebijakan pemerintah perlu ketegasan peran dan fungsi yudikatif sehingga terhindar dari konspirasi tingkat tinggi yang merugikan rakyat.

Karena itulah demokrasi memberi ruang yang luas dalam pembangunan bangsa dan negara. Jika demokrasi dipersempit maka dipastikan terjadinya pembunuhan hak-hak rakyat dalam bernegara. Dimana kelompok politik yang berbeda pandangan dengan pemerintah sudah pasti terhimpit dan tidak kuat dalam peran dan fungsinya. Karena kelemahan dalam memahami demokrasi tentunya pihak politik yang tidak dalam pemerintahan akan mati suri.

Hal inilah yang seringkali mematikan demokrasi pada suatu bangsa dan negara dalam pembangunannya kemudian pemerintah berubah dalam sistem kepemimpinannya menjadi sistem kepemimpinan otoriter.

Lalu, apakah masih ada cara bagi rakyat untuk membangkitkan keseimbangan lembaga-lembaga negara selain eksekutif?

Tentu saja dibutuhkan kelompok ekstra parlemen dan mendukung kelompok politik atau personal pimpinan atau tokoh politik yang berani berhadapan dengan pemerintah.

Apakah hal ini sebagai keburukan dalam perspektif politik warga masyarakat disuatu negara? Tentunya tergantung dalam perspektif apa kita melihatnya.

Bagi negarawan hal ini adalah pilihan terbaik agar negara tidak terbawa dalam huru hara dan kehancuran akibat kekuasaan absolut kelompok politik yang berkuasa memimpin negara. Sebalinya mereka yang memandang dari kacamata sempit tentunya akan menilai pelaku politik tersebut sebagai pengganggu keamanan nasional dan menganggap kelompok atau tokoh politik yang berseberangan tersebut sebagai musuh negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun