Oleh : Tarmidinsyah Abubakar
Tidak banyak dari jumlah manusia dibumi yang menyadari bahwa dunia diubah dengan menggunakan tulisan. Begitu kesimpulan yang dapat kita simpulkan setelah memantau perkembangan kehidupan kita, apakah dalam bernegara maupun dalam kehidupan bermasyarakat secara global.
Kenapa ada kesimpulan bahwa tidak banyak diantara kita menyadari hal tersebut? Tentu karena jumlah orang yang membaca tidak berbanding dengan jumlah penduduknya, bahkan perbandingan sangat signifikan jumlah orang daripada jumlah mereka yang membaca yang jauh lebih sedikit.
Berdasarkan data Most Littered Nation In the World, studi untuk mencari tahu seberapa tinggi minat baca negara-negara di dunia yang dilakukan oleh Central Connecticut State University (CCSU) pada Maret 2016 lalu, negara ini dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Tapi masih banyak negara yang bahkan tidak masuk dalam kriteria negara yang disurvey.
Sementara negaranya aktor film laga bela diri Jacky Chan yakni Hongkong menduduki di peringkat  pertama.
Berikut ini kita akan mencoba menguraikan secara singkat fakta-fakta holistik terkait perubahan dunia yang di tandai dengan perubahan oleh tulisan.
Kita awali dengan perubahan di bidang kepercayaan terhadap tuhan (Teology), dimana agama samawi juga mengalami pembaharuan dengan lahirnya kitab-kitab suci yang menjadi panduan hidup manusia secara global dalam waktu berabad. Misalnya lahirnya Taurat, Zabur, Injil dan Alquran. Semua itu adalah produk tulisan dan dilakukan oleh penulis.
Produk tulisan itu menyebar keseantero dunia yang kemudian menjadi panduan hidup masyarakat dunia.
Kedua, Perubahan ideology sosial secara global, sebagaimana kita hadapi dimasa wabah covid 19, nyaris semua orang diseluruh dunia memperoleh informasi secara terbuka melalui tulisan-tulisan sejumlah penulis. Tulisan tersebut pada akhir menjadi materi referensi untuk perubahan prilaku manusia hampir disemua negara. Misalnya ada kecenderungan sejumlah negara memerapkan praktek kepemimpinan negara dengan sistem kepemimpinan oligarkhi atau kepemimpinan demokratis, Â kemudian juga ada kecenderungan liberalis atau komunis dan lain-lain.
Ketiga, Perubahan Politik, dipengaruhi oleh pengetahuan orang yang mencari tahu dalam hal ini pilihan paling berpotensi adalah melalui sejumlah tulisan baik di media cetak maupun media online yang perkembangannya sangat cepat. Meskipun yang lebih cepat berkembang adalah sentimen politik yang ditangkap oleh massa yakni kebaikan maupun keburukan prilaku kelompok maupun personality. Semua itu dilakukan dan ditangkap oleh publik melalui tulisan-tulisan penulis yang mengarahkan pemikiran setiap orang.
Kecenderungan sosial tersebut pada akhirnya menjadi budaya dalam kehidupaghn masyarakat, tudak hanya ideology dan politik tetapi juga terjadi terhadap teology yang merubah prilaku masyarakat menjadi budaya.
Para penulis juga sering membuat kajian-kajian advance yang menjadi pengembangan dari perubahan bahkan mereka juga bisa membawa perubahan ke arah yang lebih terfokus, atau ke jalan salah arah. Karena itu manusia saling melakukan kompetisi dalam arah pengembangan yang mengikuti pemikiran penulis. Tulisan penulis yang logis dan diterima akal sehat yang membawa perubahan yang lebih baik akan menjadi referensi dalam perubahan diberbagai bidang kehidupan masyarakat.
Lihatlah betapa tulisan-tulisan dapat mempengaruhi orang secara total, meskipun diikuti dengan kebijakan pemerintah tetapi tidak sedikit juga pemerintah memperoleh referensi untuk membuat kebijakan publik dengan membaca kajian dan analisa para penulis. Artinya apa?
Tulisan dapat merubah rencana dan implementasi kebijakan publik. Dengan demikian tulisan adalah alat utama dalam membangun kecenderungan prilaku sosial dalam semua bidang.
Hubungan klausalistik antara tulisan dengan pembaca sangat cepat, jika suatu daerah yang indeks membaca masyarakatnya lebih bagus sudah pasti komunikasi penulis terjalin secara sempurna. Karena sesungguhnya akan sulit terjadi perubahan prilaku masyarakat secara normal pada masyarakat yang indeks membacanya rendah.
Karena itulah daerah dan negara akan lamban dan tertinggal apabila indeks membaca rakyatnya lemah. Perubahan yang seharusnya terjadi saat ini justru baru sampai pesannya pada masyarakat puluhan tahun kedepan. Tetapi jika indeks membaca lintas negara sudah seimbang maka perubahan tidak membutuh waktu lama sebagaimana masa lalu.
Ada tiga hal yang mempengaruhi perubahan masyarakat dan negara  yang lebih baik dan terarah, masing-masing sebagai berikut :
Pertama, ilmu pengetahuan, adanya penemuan baru (discovery) atau pengembangannya (inovasi), karena penemuan baru akan menjadi pemikiran semua orang ketika ia bisa melakukan sesuatu secara mudah.
Kedua, Sikap sosial, dimana ada kecenderungan warga masyarakat dalam suatu standar dalam bersikap, tentu timbulnya persamaan sikap sebagai dampak dari pendidikan sosial yang merata, atau keingintahuan sosial yang kuat masyarakat, atau adanya kesamaan masyarakat dalam minat baca yang baik. Jika minat sosial dalam membaca baik sudah pasti terjadi kecenderungan sosial, tentu sikap masyarakat tidak cukup dikalangan politisi, tetapi harus diturunkan dan tersosialisi ditengah masyarakat.
Ketiga, Dengan kesamaan cara pandang dan bersikap maka terjadilah perubahan prilaku masyarakat. Apakah mengarah pada melawan kondisi sosial atau justru mendukung kondisi yang ada dengan perbaikan-perbaikannya. Ketika terjadi perubahan prilaku maka terjadi pula tuntutan hidup yang lebih baik pada pemimpin dan negara. Ketika ini tumbuh dalam masyarakat, barulah mereka dengan sendirinya memahami hak-haknya pada negara yang bisa saja hak itu telah dipangkas oleh pejabat dan bahkan pemimpin itu sendiri.
Ketiga hal diatas inilah dapat menjadi power politik rakyat yang bisa diarahkan untuk people power, yang dapat mengalahkan kekuasaan politik, dapat menghilangkan batasan politik pragmatis seperti politik partai dalam bermasyarakat.
Ketika rakyat dipersatukan dengan kecenderungan berpikir yang mengarah pada kepentingan yang sama seperti menghadapi pertentangan rakyat dengan pemerintah misalnya dalam omnibus laws maka power politik ini bisa menjadi gerakan reformasi atau bisa juga mengarah pada Revolusi sosial di suatu negara.
Salam
Dok. Pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H