Nah...jika kita menganalisa terhadap kader partai politik dibawah, misalnya sikap pimpinan Provinsi dan Kabupaten/Kota yang tidak disentuh dengan ajaran ilmu politik dan mereka sudah pasti membawa politiknya hanya sebatas bagaimana mereka menggunakan partai politik sebagai alat mencari penghidupan apalagi peluang usaha dan lapangan pekerjaan semakin sulit pada masyarakat di akar rumput.
Oleh karena itu pemimpin politik pusat seharusnya tidak mengandalkan uang semata dalam menggerakkan partai politik. Mengingat uang tidak akan cukup untuk alat pencapaian tujuan politik. Yang dibutuhkan adalah keahliannya dalam pengelololaan partai dan manajemen politik. Hal ini penulis sampaikan karena pernah suatu partai di daerah hanya sebatas kemampuannya mengadakan kantor sekretariat sdh dianggap cukup kapasitas dan kualitasnya sebagai pemimpin politik di daerah.
Padahal seseorang yang memiliki cukup kemampuan dalam berpartai politik urusan kantor sekretariat itu urusan kecil dan mudah untuk ia mengadakannya karena akan banyak pihak yang mensupportnya. Orang yang cukup kapasitas tersebut sebagai organisator bahkan ia lebih mudah mencari uang untuk organisasinya daripada mencari uang untuk dirinya sendiri.
Kebijakan ini akan membuka peluang bagi kader lainnya untuk tetap memiliki hak politiknya dalam partai itu karena semua berandil baik dalam materil maupun moril dalam pengembangan partai atau organisasi lain.
Tetapi jika partai politik atau organisasi yang dominan kapasitas  secara materil oleh seseorang maka sudah pasti para kader akan menuju pembunuhan terhadap hak politiknya dan mereka sedang dalam proses bunuh diri dan jangan berharap partai itu akan menjadi asset rakyat tetapi partai dan organisasi akan menjadi milik pribadi dan keluarganya meskipun  mereka dipilih dan mengkampanyekan sistem demokrasi dalam partai politik.
Oleh karena itu hak politik itu sangat utama dalam politik dan partai politik. Kemudian hak politik itu juga bahagian dari harga diri warga masyarakat. Kalau sekali-kali mereka melupakan hal tersebut maka tidak berbeda mereka sedang menjual harga dirinya.
Tidak percaya? silakan pikirkan dengan pikiran yang jernih apa yang terjadi dengan politik di negeri kita dan kenapa politik tidak bersatu dengan tujuan rakyat dalam mencapai kedaulatannya. Hal ini akan berlangsung terus menerus sampai kapanpun hingga muncul kesadaran masyarakat dan warga politik untuk bersabar dalam penguatan dirinya dalam pemenangan politiknya. Karena kesabaran para politisi untuk tidak ambisius dan mengedepankan hawa nafsu. Kematangan para politisilah yang bisa mengantarkan mereka supaya tidak menghalalkan segala cara dalam meraih kekuasaan politik. Apalagi dengan cara-cara korup baik dalam meraih kursi parlemen dan kepala pemerintahan karena keberadaan mereka dapat menentukan hitam dan putihnya pembangunan rakyat.
Jika tidak demikian maka semua sikap dan kecenderungan aktivitas politik tersebut akan membunuh masyarakat dalam jangka panjang yang tidak berbeda dengan menggunakan kuasa syaitan. Oleh karena itu ancaman santet adalah sesuatu yang serius sebagai masalah rakyat karena kita juga paham bahwa kerjaan setan menguntungkan di depan dan merugikan dibelakang atau dalam jangka panjang. Tidak percaya logika ini maka kita juga termasuk sebagai orang yang tidak beriman dalam agama tidak hanya dalam Islam tetapi dalam agama apapun juga.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H