Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Politik

M. Hatta Rajasa, SDM Bangsa yang Hilang

1 Februari 2021   15:02 Diperbarui: 2 Februari 2021   17:56 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hatta Rajasa, SDM Bangsa Yang Hilang

Oleh: Tarmidinsyah Abubakar

Melihat kualitas politik nasional, sebagai warga masyarakat Indonesia tentu kita bisa membuat interpretasi kondisi politik dalam negeri dimasa yang akan datang. Kredibilitas para menteri menjadi gambaran kualitas dan kreatifitas serta kematangan politik dan birokrasi dalam masyarakat.

Referensi seorang menteri tidak bisa dalam konteks dan kapasitas sebatas belajar, seorang menteri sudah seharusnya tidak perlu lagi sekedar melakukan pekerjaan menyerap aspirasi masyarakat tetapi mereka harus lebih maju dari pekerjaan tersebut.

Berbeda bagaimana? Seorang menteri sudah seharusnya cukup memahami persoalan sosial dan solusinya, terlebih lagi pada tataran teori membangun tahapan pencapaian penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi masyarakatnya. Disamping kepahaman dan kecerdasan yang harus dimiliki oleh pemimpin negara yaitu presiden.

Oleh karena itu maka kita bisa memahami kenapa ada negara dengan presidennya berusia senja disuatu masa dan ada presiden yang terpilih justru muda tetapi pemikiran dipahami sangat cerdas dan matang dalam politik.

Lalu, jika kita mengamati kualifikasi sumber daya manusia menteri di Indonesia khususnya dalam bidang tugas sebatas kebijakan biasa berhubungan dengan rakyat terjadi pergantian yang stabil. Misalnya menteri Agama, menteri Sosial, menteri Daerah Tertinggal, Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Pemberdayaan Perempuan, Menteri Dalam Negeri, Mensesneg dan lain-lain. 

Tetapi mari kita lihat menteri keuangan, menteri kordinasi perekonomian, pergantiannya terjadi dalam waktu yang lebih lama, maka dari jaman dulu kita mengenal nama Sri Mulyani hingga kini masih juga dijabat olehnya. Artinya apa?

Ada kekurangan sumber daya manusia atau ada ketidakmampuan rakyat Indonesia dalam bidang manajemen keuangan negara, sehingga sulit mencari kader atau penggantinya dalam warga masyarakat Indonesia.

Lalu bagaimana dengan menteri Kordinasi Bidang Perekonomian? Juga sangat terbatas, kalaupun mudah mendapatkan pengganti tidak ubahnya sebagaimana masyarakat umum memilih mereka, dimana kriterianya masih berputar dalam orang kaya atau seseorang yang sukses dalam membangun usahanya. Padahal posisi menteri bidang ini mempengaruhi pencapaian tujuan harapan bernegara yaitu tahapan kesejahteraan rakyat.

M. Hatta Rajasa Eks Menko Ekonomi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun