Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pemimpin Bodong, Kepemimpinan Tanpa Kader Pemimpin

3 Januari 2021   11:15 Diperbarui: 3 Januari 2021   17:33 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dreamstime.com

Dengan begitu seorang pemimpin tanpa kader itu lebih pantas disebut pemimpin bodong yang mereka berpikir jangka pendek bahkan pragmatis buta (blind pragmatic) dalam masa kepemimpinan.

Kasus, Jika wakil presiden dan wakil gubenur berhalangan tetap maka presiden atau gubernur yang berkapasitas dan pastilah memiliki konsep dan making skenario plan untuk menentukan mereka yang dianggap ada titik yang rasional (simpul) untuk bekerjasama yang sejalan dan membantu meringankan bebannya, karena wakilnya adalah alter egonya atau orang kepercayaan utamanya dalam kepemimpinan. Hal ini juga sebagai kebijakan atau making maker dalam pengkaderan kepemimpinan rakyat.

Pemimpin yang cerdas akan cenderung membangun kader kepada mereka yang cerdas, karena ada pandangan berbeda yang tidak semua orang dapat melihatnya. Mengetahui calon pemimpin yang cerdas juga butuh kecerdasan. Tidak mungkin orang bodoh bisa melihat atau menilai kecerdasan seseorang. Berikut pemimpin yang bodoh cenderung kepada mengkaderkan mereka yang bodoh dan selalu perlu tetap bodoh agar bisa dijadikan anak buah atau pengikut setianya.

Secara ideal pemimpin yang berhasil adalah mereka yang melahirkan para pemimpin-pemimpin lainnya, sementara yang gagal hanya melahirkan anak buah dan pengikut buta tanpa alasan yang rasional masyarakat mengikutinya, kecuali hanya karena kepentingan memanfaatkan jabatan yang sedang disandangnya.

Terima kasih,
Semoga bermanfaat.

dok. pribadi
dok. pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun