Apalagi partai politik yang didirikannya hanya sekedar mewarnai politik di Indonesia yang kemudian berorientasi pada sekedar jabatan pembantu pemerintahan bukan lagi sebagai pembawa perubahan. Oleh karena itu pimpinannya cenderung berbeda pandangan dengan dirinya yang kemudian justru posisi politiknya menjadi negatif dalam pemahaman masyarakat yang tidak memahami sikap-sikap politik normatif.
Disitulah posisi Prof. Dr. M. Amien Rais, MA dalam politik masyarakat Indonesia secara umum atau negara Republik Indonesia. Oleh karena itu dibutuhkan pekerjaan politik baru agar rakyat Indonesia memahami menempatkan posisinya dalam bernegara, sehingga mereka bisa membedakan pemimpin dan pecundang.
Lalu, siapa sesungguhnya Amien Rais bagi bangsa Indonesia dalam perspektif pembangunan bangsa?Â
Pertama, Sebagai pembawa perubahan cara hidup bangsa melalui sistem negara yang baru yang mengedepankan hak-hak politik rakyat dalam bernegara.
Kedua, Sebagai pembawa perubahan sistem kepemimpinan yang demokratis.
Ketiga, Sebagai tokoh bangsa yang mengakhiri kepemimpinan otoriter dan melawan kepemimpinan otoritarianisme sampai sekarang.
Keempat, Sebagai pembawa dan penjaga ajaran desentralisasi daerah yang telah merubah cara hidup masyarakat dan membangun keadilan bagi masyarakat daerah.
Kelima, Sebagai pembawa perubahan sistem legislasi Indonesia dengan sistem dua kamar (becameral) dengan hadirnya Dewan Perwakilan Daerah (DPD) meski fungsinya masih sebatas partisipatif.Â
Keenam, Sebagai pembawa perubahan sistem pemilihan pemimpin dan wakil rakyat secara langsung oleh rakyat.
Ketujuh, Sebagai pembawa perubahan kualitas peran masyarakat daerah dalam pemerintah Indonesia, dimana masyarakat daerah melalui saluran politiknya telah menjadi para petinggi negara.
Kedelapan, Sebagai tokoh yang konsisten menghadapi siapapun presidennya jika dianggap menyampingkan hak-hak rakyat Indonesia.