Kedua, Visi dan Misi PDI Perjuangan justru bertentangan dengan sistem kekuasaan Oligarkhi yang juga berkontra dengan sistem demokrasi.
Ketiga, Secara politik partai arah kebijakan pemerintah selama ini dipengaruhi secara dominan oleh partai politik PDIP.
Keempat, Secara realita arah kebijakan pemerintah selama ini terjadi penentangan sosial yang kuat. Beberapa kasus dapat memperkuat referensi untuk kesimpulan tersebut.
Kelima, Pada dasarnya masyarakat Indonesia memiliki persepsi masing-masing sesuai dengan tingkat wawasan politik dan kepentingannya. Jika warga negara selama ini bukan dipengaruhi oleh politik tetapi faktor pendekatan fasilitas dan uang maka menganggap tidak bermasalah dengan apapun yang dilakukan oleh partai politik.
Keenam, Ada dugaan kualitas pemahaman demokrasi pada masyarakat Indonesia bisa saja masih dalam kualitas simbolik (kulitnya) belum pada tahapan kandungan (isi) prinsip dan nilai demokrasi yang sesungguhnya.
Ketujuh, Penulis tidak bisa menyimpulkan suatu kesimpulan bahwa partai PDIP hanya menjual nama demokrasi tetapi yang sesungguhnya mereka sedang melakukan sesuatu yang anti demokrasi yakni mendorong pemerintah menerapkan sistem oligarkhi.
Kedelapan, Jika pemahaman demokrasi masih pada kulitnya maka ada 22 persen masyarakat Indonesia akan mencaci penulis karena mencoba mengkaji partai politik pilihannya.
Namun sebagai warga masyarakat Indonesia penulis juga harus melakukannya karena perkembangan pembangunan rakyat selalu begitu-gitu saja dan desentralisasi daerah yang pernah kita perjuangkan dimasa lalu dengan bungkusan yang sempurna namun saat ini justru tidak beranjak dari dudukannya.Â
Lalu, apakah Partai penguasa (PDI Perjuangan) yang membawa nama sebagai alat Demokrasi itu belum mampu melakukannya untuk rakyat Indonesia? Sementara rakyat memilih Demokrasi sebagai alat membangun kesetaraan dan keadilan karena mereka hanya melihat partai politik yang bermerk demokrasi sebagai pilihan yang tepat untuk itu.
Lalu, apakah PDI Perjuangan sebagai pilihan yang benar dan memenuhi harapan rakyat untuk merubah kehidupan bangsa ini? Tentu hal ini bisa dijawab dengan wawasan dan paling tidak dengan nurani masing-masing rakyat Indonesia.
Sekian
*****