Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

7 Hal Penting Memimpin Partai Politik di Era Pandemi

1 September 2020   12:06 Diperbarui: 1 September 2020   12:14 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Covid 19 atau sering disebut era corona banyak membuat perubahan cara hidup dan sisi-sisi kehidupan vital dalam prosesi kehidupan masyarakat dunia.

Untung saja dimasa ini teknology memasuki tahapan dalam penyempurnaannya yang menunjang hubungan lintas manusia dibelahan bumi tanpa batas kecuali pertemuan fisik secara langsung.

Kita tidak dapat lagi menyaksikan atau menikmati gegap gempita dan riuh sorakan sebagaimana dalam pertandingan sepak bola yang dihadiri oleh ribuan penonton dalam stadion yang besar.

Kita tidak dapat lagi menikmati dan menyaksikan secara lansung gegap gempita kampanye politik yang dibanjir massa sebagaimana pemilu dan pemilihan presiden dimasa lalu.

Mungkin saja suatu saat hal itu dapat normal kembali ketika wabah yang dihegemonikan ini hilang atau punya alat yang memberi kekebalan kepada setiap orang sebagaimana suntikan anti cacar.

Lalu, bagaimana kita memilih cara hidup, cara memimpin yang selalu dan perlu melibatkan banyak orang sebegaimana partai politik atau kampanye politik, atau pertemuan demokratis yang melibatan orang atau para pengurus yang banyak itu. Kemudian bagaimana anda melakukan orientasi dan mendidik kader serta mendidik politik sosial agar arah perjuangan politik anda dapat dipahami dan menjadi alat perjuangan bersama dalam politik kerakyatan.

Intinya akan berbeda cara atau beda ilmu dan wawasan antara sistem pengelolaan politik masa lalu dan masa kini akibat pandemi dan perkembangan teknology.

Adapun perbedaan itu mencakup cara melakukannya melebihi cara-cara sebagaimana masa lalu dimana pemimpin partai politik dapat mengumpulkan orang yang banyak tanpa kejelasan maksud dan tujuannya. Dimana ketika melihat kecenderungan orang menghadiri maka orang lainpun yang tidak berkait dengan itu beranimo menghadirinya, apalagi ada peluang memperleh atribut.

Pertama, Memimpin partai politik dimasa pandemi tentu saja menuntut fokus semua kader dan pimpinannya untuk menjadi orang yang bertanggung jawab penuh dalam politik dan terhadap semua perkataan mereka. Karena apa yang anda katakan dalam pertemuan dan rapat-rapat dengan mudah menjadi file pada organisasi tersebut bahkan menjadi konsumsi masyarakat.

Kedua, Para politisi dituntut mahir berbahasa, memiliki konsep dan teori yang harus dipahami untuk memperkuat argumentasinya, sehingga kader dan masyarakat yang berpartisipasi tidak bisa menganggap anda bodoh dan kurang wawasan dalam politik

Ketiga, Pemimpin politik harus memiliki ajaran politik, tidak cukup dengan sekedar memahami manajemen partai politik, anda juga tidak bisa lagi melakukan gonta-ganti orang sembarangan baik pengurus, DPR maupun pejabat dari partai politik bersangkutan.

Keempat, Para pemain politik konspirasi akan mudah di deteksi, mereka gampang dibaca kala melakukan sesuatu yang bertentangan dengan ajaran partai politik dan aturan partai politik.

Kelima, Hubungan lintas kader disemua daerah tidak lagi memiliki batasan mereka kapan saja bisa melakukan cross cek informasi bahkan dengan ketua umumnya, hal ini bisa dilakukan dengan berbagai aplikasi media yang berkembang selama ini.

Keenam, Pemimpin partai juga harus cerdas membuka diri dengan berbagai media komunikasi yang menjangkau aspirasi semua kadernya. Pemimpin partai politik tidak bisa lagi membuat birokrasi yang tebal sebagaimana masa lalu atau mereka berlaku eksklusif dalam memimpin partai. Jika ini mereka pertahankan sama dengan mereka bisa dianggap sebagai penghambat kelancaran organisasi.

Ketujuh, Pemimpin partai politik harus mampu menjawab semua permasalahan organisasi dan persoalan kader, mereka tidak bisa lagi diancam untuk diberi sanksi jika tidak melakukan kesalahannya. Karena proses pengambilan keputusan itu perlu dilakukan dan dibahas dengan argumen dan keputusan yang normal bisa diterima semua pihak.

Itulah tujuh hal yang perlu memenuhi unsur ketika anda memimpin partai politik dimasa pandemi dan tentu mudah dulakukan karena perkembangan teknology sudah sesuai dengan kondisi sosial saat ini.

Pertanyaannya apakah sumber daya manusia pemimpin dan para politisi memenuhi standar tersebut? tentu wajib dicari dan diciptakan karena tidak mungkin seseorang bisa memimpin tanpa konsep dan teori. Karena pandemi membatasi pertemuan langsung dalam jumlah banyak orang. Tidak mungkin masaa dipergunakan alat dan pakaian anti pandemi sebagaimana pakaian robot untuk menghadiri kampanye dan pertemuan partai politik.

Bagi mereka yang tidak memiliki ajaran dalam politik dan demokrasi bagaimana?

Yah,,,,dasarnya mereka itu memang bukan pemimpin politik tapi ada kesempatan mereka mengambil peran itu karena persekongkolan politik rendahan sehingga mereka bukan dalam perspektif membangun partai dan membangun pilitik sosial tapi mereka hanya berkemampuan sebagai pengikut.

Maka seharusnya masing-masing kita menjadi orang-orang yang perlu berkesadaran agar memahami diri kita, jangan memaksakan kehendak untuk kepentingan sepihak. Dengan begitu maka semua unsur akan menjadi netral dan terbuka sehingga rakyat dapat memperoleh pelajaran politik yang berkualitas serta politik yang selama ini kesannya jorok, dosa, korup bisa diminimalisir karena mentalitas kita sebagai politisi juga terbuka dan bersih.

Bagaimana mungkin anda menjadi pemimpin kalau mengelola partai politik saja anda menutup dan menyembunyikan, bukankah hak politik kader dan rakyat yang utama perlu diprioritaskan karena  hal itu adalah perintah negara melalui kinstutusinya.

Jadi era pandemi seharusnya politik dan partai akan terorientasi  pada isi politik bukan berpolitik pada kulitnya, bukan politik birokrasi tapi kepentingan masyarakat menjadi prioritas semua partai politik yang ingin establish.

Oleh karena itu gunakan pikiran bagaimana seharusnya para kader melahirkan pemimpin dengan kriterianya yang sesuai dengan tuntutan politik masa kini dan masa depan demi menyelamatkan partai politik anda dan anda bisa berbuat yang lebih besar bagi ummat karena janji Allah bahwa yang terbesar diantara kamu adalah mereka yang paling besar melayani.

Selamat Muswil PAN Aceh, semoga audaraku semakin cerdas sebagai para pemimpin di semua daerah bukan sebatas pengekor yang mengharap belas kasihan at asan.

Sekian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun