Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

7 Hal Penting Memimpin Partai Politik di Era Pandemi

1 September 2020   12:06 Diperbarui: 1 September 2020   12:14 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keempat, Para pemain politik konspirasi akan mudah di deteksi, mereka gampang dibaca kala melakukan sesuatu yang bertentangan dengan ajaran partai politik dan aturan partai politik.

Kelima, Hubungan lintas kader disemua daerah tidak lagi memiliki batasan mereka kapan saja bisa melakukan cross cek informasi bahkan dengan ketua umumnya, hal ini bisa dilakukan dengan berbagai aplikasi media yang berkembang selama ini.

Keenam, Pemimpin partai juga harus cerdas membuka diri dengan berbagai media komunikasi yang menjangkau aspirasi semua kadernya. Pemimpin partai politik tidak bisa lagi membuat birokrasi yang tebal sebagaimana masa lalu atau mereka berlaku eksklusif dalam memimpin partai. Jika ini mereka pertahankan sama dengan mereka bisa dianggap sebagai penghambat kelancaran organisasi.

Ketujuh, Pemimpin partai politik harus mampu menjawab semua permasalahan organisasi dan persoalan kader, mereka tidak bisa lagi diancam untuk diberi sanksi jika tidak melakukan kesalahannya. Karena proses pengambilan keputusan itu perlu dilakukan dan dibahas dengan argumen dan keputusan yang normal bisa diterima semua pihak.

Itulah tujuh hal yang perlu memenuhi unsur ketika anda memimpin partai politik dimasa pandemi dan tentu mudah dulakukan karena perkembangan teknology sudah sesuai dengan kondisi sosial saat ini.

Pertanyaannya apakah sumber daya manusia pemimpin dan para politisi memenuhi standar tersebut? tentu wajib dicari dan diciptakan karena tidak mungkin seseorang bisa memimpin tanpa konsep dan teori. Karena pandemi membatasi pertemuan langsung dalam jumlah banyak orang. Tidak mungkin masaa dipergunakan alat dan pakaian anti pandemi sebagaimana pakaian robot untuk menghadiri kampanye dan pertemuan partai politik.

Bagi mereka yang tidak memiliki ajaran dalam politik dan demokrasi bagaimana?

Yah,,,,dasarnya mereka itu memang bukan pemimpin politik tapi ada kesempatan mereka mengambil peran itu karena persekongkolan politik rendahan sehingga mereka bukan dalam perspektif membangun partai dan membangun pilitik sosial tapi mereka hanya berkemampuan sebagai pengikut.

Maka seharusnya masing-masing kita menjadi orang-orang yang perlu berkesadaran agar memahami diri kita, jangan memaksakan kehendak untuk kepentingan sepihak. Dengan begitu maka semua unsur akan menjadi netral dan terbuka sehingga rakyat dapat memperoleh pelajaran politik yang berkualitas serta politik yang selama ini kesannya jorok, dosa, korup bisa diminimalisir karena mentalitas kita sebagai politisi juga terbuka dan bersih.

Bagaimana mungkin anda menjadi pemimpin kalau mengelola partai politik saja anda menutup dan menyembunyikan, bukankah hak politik kader dan rakyat yang utama perlu diprioritaskan karena  hal itu adalah perintah negara melalui kinstutusinya.

Jadi era pandemi seharusnya politik dan partai akan terorientasi  pada isi politik bukan berpolitik pada kulitnya, bukan politik birokrasi tapi kepentingan masyarakat menjadi prioritas semua partai politik yang ingin establish.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun