Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Bagaimana Hidup dan Nasib Profesi Politisi di Masa Depan?

8 Agustus 2020   10:44 Diperbarui: 9 Agustus 2020   08:24 1245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan gadget di tangan anda atau alat khusus yang disediakan untuk itu sebagaimana anda lihat kamera hari ini yang ada pada gadget anda dan ada juga kamera yang peruntukkannya profesional khusus untuk membuat gambar dengan kualitas tertentu. Tapi membuat gambar biasa cukup dengan hp atau gadget ditangan anda.

Dengan ilustrasi tersebut diatas maka politik akan mengalami perubahan yang luar biasa, kalau anda masih bertahan dalam politik tradisional dimana pikiran anda masih terkooptasi dengan kerumunan orang yang mengelukan anda maka bisa dipastikan anda termasuk manusia statis, jika anda menjadi pemimpin maka anda sedang membodohkan banyak orang, mungkin saja partai politik yang anda pimpin sudah perlu mempersiapkan lubang kubur.

Di masa depan setiap orang politik harus menjadi pemimpin, mereka bersikap dan berpikir untuk mencari solusi dalam membangun regulasi bagi kemaslahatan hidup ummat, tidak ada masa lagi politisi berleha dalam tampilan dan sekedar gaya. Mereka dituntut profesinal dalam tanggung jawabnya dan dituntut berpikir lebih dibanding masyarakat biasa.

Saat inilah anda akan bicara dan memaparkan teori politik, karena politik yang profesional menuntut ilmu politik tidak cukup dengan memberi sumbangan sebagaimana politik saat ini. 

Anda harus mampu menjelaskan arah dan tujuan atau misi anda secara terbuka, jika tujuan anda lain sementara yang anda lakukan juga berbeda, orang-orang akan dengan mudah mengetahui bahwa ada pembohongan publik. 

Politik tidak lagi sebatas ikut-ikutan karena ada bahagian abu-abu dan ada juga konstituennya yang demikian maka anda establist dalam politik tetapi masa depan tidak ada lagi zona abu-abu dalam politik karena kondisi akan menuntut anda profesional dan sebagai pemimpin masyarakat dunia baru.

Pemilihan tidak lagi bisa diintervensi karena tempat pemungutan suara ada ditangan dan gadget anda. Tidak seorangpun bisa melakukan tekanan karena semua orang bebas berpikir dan bebas memilih. 

Bisa jadi warga negara akan dikaji ulang, dimana yang boleh memberi suara dan yang dianggap warga negara adalah mereka yang memenuhi syarat sebagai manusia yang mumpuni. Bila anda pelajari dimasa lalu banyak orang yang tidak dianggap warga negara bahkan kaum perempuan.

Dengan demikian, jika anda bukan decition maker untuk publik maka menjadi pemimpin politik adalah pilihan yang keliru, karena anda tidak fokus dalam politik, apalagi selama ini politik hanya sebatas manajemen yang mengandalkan output jabatan dan uang yang jauh dari nilai politik yang sesungguhnya.

Jika anda sebagai manusia statis maka silakan saja berusaha menolak perkembangan sebagaimana saya uraikan diatas karena anda sangat menyayangi atau anda sedang aman dalam posisi sekarang, tetapi berpikirlah untuk masyarakat banyak agar mereka menghadapi hidup sebagai manusia dinamis yang tidak terpisah dari manusia belahan bumi lainnya.

Semua berpulang kepada pemimpin yang benar dan tidak membodohkan ummat, karena hidup anda dengan menjual tanah dan gunung tidak mampu merawat kehidupan masyarakat lain secara baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun