Dengan aplikasi ini, warga dapat lebih mudah memantau tagihan air, melakukan pembayaran, dan menyampaikan keluhan secara langsung melalui fitur layanan pelanggan. Sistem yang transparan ini juga meminimalkan potensi kesalahan pencatatan dan meningkatkan akuntabilitas pengelolaan PAM Desa.
Mahasiswa berharap agar aplikasi ini dapat terus dikembangkan dan dikelola dengan baik oleh perangkat desa setelah mereka menyelesaikan program KKM. "Kami berharap inovasi ini menjadi langkah awal transformasi digital untuk layanan publik di Desa Pandanrejo," tutup Ketua Tim Pengembang.
Inovasi aplikasi dan website PAM Desa yang dikembangkan oleh mahasiswa KKM ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat menghasilkan solusi kreatif untuk meningkatkan kualitas hidup. Dengan dukungan penuh dari perangkat desa, proyek ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi warga, tetapi juga menjadi inspirasi bagi desa lain untuk memanfaatkan teknologi dalam layanan publik.
Penulis : Kelompok KKM 178 UIN Maulana Malik Ibrahim
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI