Pandanrejo, 27 Januari 2025 – Dalam program kerja mahasiswa KKM UIN Malang gabungan Desa Pandanrejo mengembangkan potensi ekonomi kreatif masyarakat desa dan mendukung upaya pelestarian lingkungan, pelatihan membuat batik ecoprint menggunakan teknik pounding sukses diselenggarakan di Balai Desa Pandanrejo. Pelatihan yang berlangsung pada Sabtu pagi, tanggal 26 Januari 2025 melibatkan 30 peserta, terdiri dari perangkat dan kader desa, dengan dukungan penuh dari Ibu Kepala Desa Pandanrejo.
Pelatihan ini merupakan salah satu inisiatif penting dalam menciptakan peluang usaha kreatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, sekaligus memberikan keterampilan baru yang dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan menggunakan bahan-bahan alami, seperti daun dan bunga, batik ecoprint menawarkan cara baru dalam berkarya yang tidak hanya bernilai seni tinggi tetapi juga ramah lingkungan.
Mengapa Batik Ecoprint?
Batik ecoprint menjadi salah satu alternatif inovatif dalam industri tekstil karena menggunakan pewarna alami yang berasal dari bahan tumbuhan. Teknik ini mampu mengurangi limbah pewarna sintetis yang selama ini menjadi salah satu penyebab pencemaran lingkungan. Dalam konteks Desa Pandanrejo, pelatihan ini menjadi langkah awal untuk memperkenalkan cara produksi tekstil yang tidak hanya kreatif tetapi juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan sekitar.
Proses pelatihan dilakukan menggunakan teknik pounding, yaitu metode memukul bahan tumbuhan seperti daun dan bunga ke atas kain hingga mencetak pola alami. Teknik ini, meskipun sederhana, memerlukan ketelatenan dan kecermatan agar hasilnya sesuai dengan yang diinginkan. Pelatihan dimulai lebih awal untuk memberikan waktu yang cukup bagi peserta mempraktikkan setiap langkah secara bertahap.
Kegiatan diawali dengan sesi pengenalan tentang ecoprint dan manfaatnya, dilanjutkan dengan demonstrasi oleh fasilitator. Setelah itu, peserta diberi kesempatan untuk mencoba langsung dengan bimbingan dari mahasiswa pendamping. Setiap mahasiswa bertanggung jawab membantu satu peserta, sehingga proses belajar menjadi lebih efektif dan personal.
Pelatihan ini didukung penuh oleh Ibu Kepala Desa Pandanrejo, yang tidak hanya memberikan izin pelaksanaan tetapi juga memastikan tersedianya fasilitas pendukung, seperti mikrofon, sound system, karpet, dan perlengkapan lainnya. Dukungan ini memberikan kenyamanan bagi peserta sehingga mereka dapat fokus belajar dan mempraktikkan teknik ecoprint.
Meskipun teknik ecoprint menarik dan inovatif, proses pembuatannya membutuhkan kesabaran dan ketelitian yang cukup tinggi. Banyak peserta awalnya mengalami kesulitan memahami langkah-langkah teknik pounding, terutama saat menentukan tekanan dan komposisi bahan. Salah satu peserta, mengungkapkan, “Awalnya saya bingung dengan cara memukul daun agar polanya keluar di kain. Tapi dengan bimbingan dari mahasiswa, saya jadi paham dan hasilnya ternyata bagus. Ini pengalaman yang sangat menyenangkan.”
Pelatihan ini tidak hanya menghasilkan karya batik ecoprint yang indah, tetapi juga memberikan inspirasi bagi peserta untuk mengembangkan keterampilan ini menjadi peluang usaha. Para peserta membawa pulang hasil karya mereka sebagai bukti nyata kemampuan yang telah mereka kuasai.
Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal menuju pengembangan komunitas kreatif yang memanfaatkan sumber daya lokal secara maksimal. Dengan semangat yang terus dijaga, Desa Pandanrejo berpotensi menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam mengembangkan ekonomi kreatif yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Ecoprint bukan hanya soal membuat kain yang indah, tetapi juga tentang menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat dan lingkungan
Penulis : Kelompok 178 KKM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI