Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Mantan Pemimpin Partai Politik

Semua orang terlahir ke dunia dengan tanpa sehelaipun benang, maka yang membedakannya adalah pelayanan kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memimpin Rakyat dengan Hati dan Akal

13 Oktober 2024   10:44 Diperbarui: 23 November 2024   00:36 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena kecendeungan ini maka warga masyarakat yang mumpuni (orang pintar dalam negara) akan semakin jauh dari pusat kekuasaan, mereka yang akan menari-nari dalam kekuasaan politik hanyalah orang-orang bodoh yang tidak menghargai hak politik warga masyarakat dalam bernegara.

Ketidakpercayaan terhadap pimpinan partai politik dalam menjalankan demokrasi seringkali muncul karena beberapa alasan:

Kepentingan Pribadi dan Kelompok

Seringkali, kepentingan pribadi atau kelompok tertentu di partai lebih diutamakan daripada kepentingan rakyat secara keseluruhan. Bahkan kebanyakan pimpinan partai politik justru menganggap mantan pimpinannnya atau yang lebih pintar darinya sebagai musuh yang menghambat tujuan keegoisannya.

Hal ini dapat mengarah pada kebijakan yang tidak pro pembangunan kemampuan dan kecerdasan rakyat dan tentu saja mereka menjadi absolut yang bermental korup (cenderung melakukan korupsi).

Janji Kampanye yang Tidak Ditepati

Banyak pemimpin partai politik yang membuat janji-janji besar saat kampanye, namun setelah terpilih, janji-janji tersebut seringkali tidak ditepati.

Hal ini menyebabkan masyarakat merasa dikhianati dan kehilangan kepercayaan.

Kurangnya Transparansi

Proses pengambilan keputusan di dalam partai politik seringkali tidak transparan. Hal ini membuat masyarakat sulit untuk mengetahui alasan di balik kebijakan-kebijakan yang diambil.

Keterlibatan dalam Korupsi, banyak kasus korupsi yang melibatkan para politisi dan partai politik. Hal ini semakin memperkuat persepsi negatif masyarakat terhadap para pemimpin partai politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun