Namun pengaruh komunis yang memberikan manfaat sosial yang dipersepsikan lebih berpihak ke rakyat kecil mulai merasuki rakyat hingga pemerintah di negara itu memberi izin pendirian partai dan mengikuti pemilu dalam politik negara tersebut.
Infiltrasi politik yang dilakukan oleh komunis ke tubuh pemerintah telah mempengaruhi pemimpin negara itu untuk memberi angin segar kepada mereka.
Infiltrasi politik merasuki hingga ke pengawal pemimpin yang pada akhirnya menjadi tokoh kunci pergerakan pemberontakan untuk berada digarda terdepan dalam merencanakan perebutan kekuasaan.
Dalam narasi tersebut maka dapat dibaca bahwa alam demokrasi telah ditebar racun dengan kepemimpinan yang berorientasi pada sistem otoritarian yang membahayakan rakyat.
Yang menjadi pertanyaan, Â siapa yang merencanakan perubahan sistem politik, yang mana sebelumnya sebagai sistem kepemimpinan dari awal kemerdekaan yang demokratis ke sistem otoritarian?
Jawabannya adalah sudah jelas adalah sebuah partai politik berideology komunis yang  memangkas hak demokrasi rakyat dalam bernegara. Indikator sistem ini sebagai sistem oteriter tentu saja karena menghalalkan segala cara dan menginjak-injak konstitusi negara.
Kejadiannya ya seperti  Gerakan kudeta G30 September di Indonesia yang membunuh putra-putra terbaik bangsanya.
Pertanyaan berikutnya adalah, apakah dengan pembubaran partai politik PKI di Indonesia, kemudian politik komunisme sudah musnah? Jawabannya tidak sama sekali. Karena konsep politik dan konsep hidup (ideology) tetap tumbuh dan berkembang meskipun dalam diam (silent).
Kenapa demikian? karena ajaran politik berkembang dalam pemikiran dan daya pikir manusianya berikutnya mereka tidak harus berpartai politik dengan cara-cara ideology tertulis sebagaimana dalam politik partai komunis.
Mereka terdidik dengan pemikirannya yang sangat kuat apalagi mendapat pendidikan langsung di Rusia dan China sebagai pusatnya politik tersebut.
Sementara kader partai politik yang selama ini dalam ranah politik liberal yang demokratis, meski berjumlah lebih banyak tidak mampu mengubah pemikiran mereka  dan tidak penting merubahnya karena mereka hanya membicarakan konsep politik secara tersembunyi.