Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Mantan Pemimpin Partai Politik

Semua orang terlahir ke dunia dengan tanpa sehelaipun benang, maka yang membedakannya adalah pelayanan kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mempertegas Otoriter dan Oligarkhi dan Paham Buruk atau Baik bagi Rakyat

3 Oktober 2024   10:24 Diperbarui: 3 Oktober 2024   10:37 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- , bagaimana sebenarnya pimpinan politik yang sering disebut ???

, , .

Sedangkan pimpinan partai politik otoriter dan oligarkhi hanya perlu merubah objek yang dipimpin saja .

Sebenarnya hal ini begitu banyak dibahas oleh penulis di media-media, namun pada sebahagian orang masih ada keraguan, apakah orang yang menjalankan kebijakan tersebut benar-benar otoriter, apakah disebabkan dipengaruhi oleh orang lain, apakah dia orang baik dan apakah benar dia orang jahat.

Mari kita bahas lebih dalam mengenai pemimpin politik yang menguasai partai secara pribadi.

Sebagai poin pentingnya adalah : bahwa sikap otoriter itu menginjak-injak hak orang lain sebagai warga negara.

Baik atau buruk perangai tersebut? Bila tidak mampu berpikir sebatas itu maka berhenti saja menjadi warga negara sebagaimana konstitusi negara ini.

, mereka menempatkan kepentingan di atas kepentingan rakyat banyak.

- - .

Ciri-ciri umum dari pemimpin seperti ini antara lain:

 * Sentralisasi kekuasaan: Semua keputusan penting hanya diambil oleh segelintir orang di lingkaran dalam.

 * Kurangnya transparansi: Informasi publik dibatasi dan seringkali dimanipulasi untuk kepentingan politik.

 * Penindasan terhadap oposisi: Kritik dan perbedaan pendapat tidak ditoleransi, bahkan seringkali dibungkam.

 * Kolusi dengan kelompok tertentu: Pemimpin ini seringkali menjalin hubungan erat dengan kelompok bisnis atau elit tertentu untuk memperkuat kekuasaannya.

Dampak dari kepemimpinan seperti ini bagi Rakyat sebagai berikut :
 
* Ketidakadilan: Hukum tidak berlaku sama untuk semua, terutama bagi mereka yang berani melawan kekuasaan.
 
* Kemiskinan dan kesenjangan sosial: Kekayaan negara hanya dinikmati oleh segelintir orang, sementara mayoritas rakyat hidup dalam kemiskinan.

 * Pelanggaran HAM: Kebebasan berekspresi, berkumpul, dan beragama seringkali dibatasi.

 * Kerusakan lingkungan:
Keputusan politik seringkali didorong oleh kepentingan ekonomi jangka pendek, tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan jangka panjang.

Bagaimana mengatasi masalah ini?

 * Penguatan demokrasi: Melalui pemilihan umum yang bebas dan adil, serta perlindungan terhadap hak-hak sipil dan politik.

 * Transparansi dan akuntabilitas: Pemerintah harus terbuka terhadap pengawasan publik dan bertanggung jawab atas setiap kebijakan yang diambil.

 * Penguatan masyarakat sipil:
Organisasi masyarakat sipil berperan penting dalam mengawasi pemerintah dan memperjuangkan kepentingan rakyat.

 * Pendidikan politik: Masyarakat perlu diberikan pemahaman yang baik tentang politik dan pentingnya berpartisipasi dalam kehidupan politik.

Salah satu alat yang yang paling efektif dalam menghadapi pemimpin Otoriter adalah Media, peranannya sangat penting dalam menghadapi pemimpin otoriter.

Berikut beberapa peran utama media:

 * Pengawasan: Media bertindak sebagai "mata dan telinga" masyarakat. Mereka memantau tindakan pemerintah, mengungkap korupsi, pelanggaran HAM, dan kebijakan yang merugikan masyarakat.
 
* Penyebar Informasi: Media menyebarkan informasi yang akurat dan independen kepada masyarakat. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk membentuk opini sendiri dan tidak mudah terprovokasi oleh propaganda pemerintah.

 * Forum Diskusi: Media menyediakan platform bagi masyarakat untuk berdiskusi, bertukar pikiran, dan menyampaikan aspirasi. Ini penting untuk membangun kesadaran kolektif dan mendorong gerakan perlawanan.

 * Penghubung Masyarakat: Media menghubungkan masyarakat dengan kelompok-kelompok oposisi, aktivis, dan organisasi masyarakat sipil lainnya. Hal ini memperkuat gerakan perlawanan dan meningkatkan koordinasi.

* Tekanan Internasional:

Media internasional dapat memberikan tekanan kepada pemerintah otoriter melalui liputan yang luas tentang pelanggaran HAM dan ketidakadilan. Tekanan internasional ini dapat mendorong perubahan kebijakan.

Namun, media juga menghadapi tantangan dalam menghadapi pemimpin otoriter:

* Sensor :
Pemerintah otoriter seringkali membatasi kebebasan pers dan melakukan sensor terhadap informasi yang kritis.

 * Intimidasi:
Jurnalis dan media seringkali menjadi target intimidasi, ancaman, dan bahkan kekerasan.

 * Propaganda:
Pemerintah otoriter menggunakan propaganda untuk mengontrol narasi publik dan membungkam kritik.

Meskipun demikian, peran media tetap sangat krusial dalam perjuangan melawan otoritarianisme. Media yang bebas dan independen adalah pilar penting dalam demokrasi.

, .

- .  

Beberapa contoh pemimpin politik yang terkenal dalam sejarah pemimpin yang visioner dan transformatif sebagai berikut :

 * Mahatma Gandhi: Pemimpin spiritual dan politik India yang berhasil membebaskan negaranya dari penjajahan Inggris melalui gerakan non-kekerasan.

 * Nelson Mandela: Presiden Afrika Selatan pertama yang berkulit hitam dan tokoh kunci dalam mengakhiri apartheid.

 * Lee Kuan Yew: Perdana Menteri Singapura pertama yang berhasil mengubah negaranya dari negara berkembang menjadi negara maju.
Jika kharismatik dan :

 * John F. Kennedy: Presiden Amerika Serikat ke-35 yang terkenal dengan pidato-pidatonya yang membakar semangat.

 * Martin Luther King Jr.: Aktivis hak-hak sipil Amerika Serikat yang memperjuangkan kesetaraan ras.

 * Che Guevara: Revolusioner Argentina yang menjadi simbol perjuangan melawan ketidakadilan.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun