Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Mantan Pemimpin Partai Politik

Semua orang terlahir ke dunia dengan tanpa sehelaipun benang, maka yang membedakannya adalah pelayanan kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Propaganda Politik Alat Politik Membodohkan Rakyat, Jangan Bangga Digelar Propagandus Politik

8 Desember 2023   12:29 Diperbarui: 8 Desember 2023   13:12 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenapa demikian? Jawabnya karena perencanaan, prilaku dan pekerjaan politik yang tidak bertujuan pada usaha penguatan sosial dalam bernegara tidak berbeda dengan mengaburkan masyarakat dalam bernegara yang menyebabkan suatu masyarakat menjadi tertinggal dalam keahlian, kemampuan dan kemandiriannya dalam ilmu pengetahuan bermasyarakat dan bernegara secara normatif.

Ringkasnya, kalau tokoh politik hanya berpikir tentang tujuan politiknya dan memelihara kebodohan masyarakat dan mengekploitir untuk tujuan politiknya maka pekerjaan tersebut adalah pekerjaan propaganda yang sama sekali tidak mendidik dan membangun suatu masyarakat.

Karena itu maka lihatlah begitu banyak warga masyarakat di daerah kita yang hanya menempatkan kepentingan kebanggaan hanya pada simbolik misalnya sekedar bangga pada keakuan pada nama daerahnya tanpa mengutamakan sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan pada warga masyarakatnya.

Mereka hanya melakukan ekploitasi terhadap masyarakat pada pengikat simbolis, masyarakat hanya disuguhkan kebanggaan sebagai masyarakat fulan yang akhirnya hanya mengandalkan siap berperang atas nama daerahnya padahal tujuan pemimpin politik dan masyarakatnya berjalan pada arah masing-masing.

Hasil akhirnya jika masih melakukan pola politik seperti ini adalah kesenjangan sosial yang parah, dimana orang politik hidup dengan kemewahan dan masyarakat tetap saja melarat sepanjang hidupnya.

Karena issu politik kebersamaan hanya kamuplase dan hanya berupa buih yang rapuh mudah dihancurkan karena tidak dibangun dengan fondasi ilmu pengetahuan yang berbasis pada cara hidup dan sistem hidup yang normal pada kemudahan hidup masyarakat.

Sebenarnya pembangunan politik yang menghasilkan sekedar kesepakatan dan manfaat bagi masyarakat hanya untuk memperoleh jabatan di pemerintahan di daerah pada jaman ini sudah merupakan omong kosong (Talk Nonsense) dan masyarakat sedang berjuang untuk masa depan seseorang yang diistilahkan dengan demagog dalam politik juga untuk keluarga dan teman-teman dekatnya.

Politik pada jaman pengetahuan masyarakat yang sudah meningkat adalah politik demokrasi yang konstruktif, dimana kesepakatan politik hanya untuk memperoleh keadilan dalam berbagai sisi hidup yang berkualitas.

Pada jaman sekarang kalau kita bicara kesepakatan tukang parkir maka kualitas berpikir kita sudah tergolong tertinggal, kenapa?

Karena di negara lain tukang parkir tidak lagi menjadi profesi masyarakat karena sudah di setting langsung pada kenderaan. Lalu dalam politik kita berkampanye membangun masyarakat dengan kekuatan sosial dan peradabannya, padahal kita sedang merusak peradaban manusia.

Kemudian ada kesepakatan profesi, misalnya anak buah pekerja di bandara udara, sementara pada bandara-bandara di negara lain pekerja perbantuan seperti ini sudah lama dilarang karena tidak menjamin masa depan warga masyarakatnya. Begitupun dengan kesepakatan tukang becak, lihatlah bagaimana masa depan keluarga dengan profesi ini juga semakin menjadi profesi yang berpotensi hilang dimasa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun